Nay mondar-mandir di kamar dengan muka kecut, sedangkan suaminya justru cengengesan tanpa sedikitpun merasa bersalah. Menyesal dia tadi nurut diajak ke kamar mandi. Sumpah, Nay tadinya tidak ngeh apa maksud suaminya yang bilang mau titip calon anak. Serasa kena tipu, dia dikurung hampir satu jam di kamar mandi. Bukan, bukan cuma dikurung, tapi dititipi calon anaknya. Mana setelahnya harus ribet mengeringkan rambutnya yang panjang lagi. Kan malu kalau harus keluar dari kamar dengan rambut basah habis keramas, sedang yang lain sudah nungguin buat makan. “Abang sih! Ngeselin tahu, nggak?!” dengusnya sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal. “Ya kan yang mau makan bukan cuma kamu, si tengil juga lapar. Nggak ikhlas banget dititipin calon anak,” Daren mengulum senyum gelinya. “Bukan nggak