Aira tak berkutik mendengar ucapan Yumna. Tadinya ia sangat marah dan ingin membalasnya, tetapi Elsa tiba-tiba berteriak dari atas puncak perosotan. Aira menoleh pada gadis kecil yang kegirangan itu. Elsa juga melambai padanya, atau pada Yumna, ia tak tahu. Yang jelas, Aira semakin kesal saja. Ia tak ingin berdebat lagi dengan Yumna dan memutuskan untuk menjauh saja. Yumna yang melihat hal itu tersenyum puas. Jika ia bisa menjauhkan Aira dari Raka, maka itu adalah kemenangan baginya. "Elsa! Kamu hati-hati turunnya. Bentar lagi kita pulang ya." "Acih mau main, Mama," ujar Elsa protes. Yumna tertawa kecil. "Oke. 10 menit ya, Mama tungguin." *** Sementara itu Aira berdiri di tepi jalan raya. Ia menunggu taksi untuk pulang. Namun, tiba-tiba ia merasa tak ingin pulang. Ia masih marah denga