66. Aira Marah

1483 Kata

"Mbak Ai kenapa?" tanya Nindy. Ia hendak kembali ke meja pemesanan, tetapi ia melihat wajah Aira yang memucat dengan tangan gemetar menggenggam ponsel. "Hah?" Aira mengunci ponselnya cepat. Ia menggeleng pada Nindy. "Nggak apa-apa. Aku ... aku mau ke atas aja." Aira tak bicara lagi pada Nindy, ia segera berlari menaiki anak tangga. Ia mengatur napasnya ketika ia berdiri di depan pintu ruangan Raka. Ia mencoba untuk tak meledak, tetapi hatinya terasa begitu sakit sekali. Aira kembali mengecek ponselnya, ia melihat tanggal diambilnya foto itu. Hari Kamis siang, beberapa minggu yang lalu. Itu sudah cukup lama dan memang di hari Kamis, ia selalu pulang sore. Jadi, Raka menghabiskan waktu bersama Yumna dan Elsa seperti ini? Di belakangnya? Bahkan, di foto saja mereka terlihat seperti sebuah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN