Sepanjang perjalanan, Aira menceritakan apa yang terjadi pada kakaknya. Tentu saja, ceritanya diselingi dengan umpatan dan kekesalan yang keluar dari mulut Miko. Bahkan, alih-alih ingin pulang, Miko justru berniat kembali ke terminal dan mendatangi Raka saja.
"Aku nggak mau ketemu mas Raka," kata Aira jengkel. "Aku butuh waktu, Mas."
Miko mendesahkan napas panjang. "Oke! Aku ngerti. Tapi dia keterlaluan, Ai."
"Mas nggak cerita ke siapa-siapa, 'kan?" Aira kembali bertanya untuk kesekian kalinya.
"Nggak. Mama nggak punya nomor baru aku, dia mungkin save nomor lama aku. Belum lama ini aku kan ganti kartu. Mama juga nggak akur sama Debi, jadi kayaknya mama nggak tahu nomor Debi. Alamat rumah aku, mama mana tahu. Pokoknya, kamu aman sama aku," kata Miko meyakinkan. Ia mempercepat laju motor
