Aira membuka mata begitu ia mendengar adzan subuh yang keras. Sepertinya rumah Miko dekat sekali dengan masjid atau mushola, pikir Aira. Karena tadi malam sudah sangat gelap, ia tak bisa melihat apa-apa. Aira tak bisa tidur nyenyak semalam karena ia justru memikirkan Raka. Ia bahkan bermimpi tentang Raka dan itu membuatnya langsung cemberut sekarang. Aira menoleh ke kanan kiri, ia tak mendengar apapun yang artinya sang empunya rumah masih tidur semua. Aira pun mendudukkan dirinya. Lagi-lagi ia dibuat harus membuang napas panjang lantaran ia sangat tenggelam di dalam daster milik kakak iparnya. Ia bahkan tak punya baju dalaman untuk ganti. "Aku harus beli baju pagi ini. Tapi ... aku harus makan," gumam Aira seraya meremas perutnya. Ia sangat lapar sejak semalam, tetapi ia tak berselera m