Aleena masih bertahan di tempatnya duduk dan sama sekali tidak ingin menghampiri Agastya yang duduk di sebelahnya dan hanya memperhatikan dirinya saja tanpa melakukan apapun. Rasa panas kian menjalar dalam dirinya seakan membakar seluruh tubuhnya dan tangannya menahan dirinya untuk melepas pakaiannya sendiri. Sementara miliknya di bawah sana semakin berkedut-kedut tidak tahan ingin dimasuki. “Om, tolong Leena ...,” mohonnya dengan merintih. Agastya tersenyum senang mendengarnya. “Kemarilah,” panggilnya pada gadis itu. Aleena segera beringsut mendekat pada Agastya dan menyerangnya. Memeluk dan menciumi wajah pria itu dengan sangat agresif yang sama sekali belum pernah dilakukan oleh Aleena selama mereka bersama. Agastya mengambil ponselnya untuk menghubungi Ronny. Dia membiarkan Ale