“Minggir-minggir, kalian ngalangin!” seru Radeva sembari merangsak melewati celah di antara Ghazanvar dan Anasera. Langkah pria itu lantas berhenti, tampangnya melongo lantaran mendapati Arnawarma dan Naraya sudah berdiri tepat di depannya. Radeva membalikan badan, matanya mengerjap-ngerjap meminta ide alasan apa yang harus diberikan kepada Arnawarma dan Naraya karena kedatangan mereka berdua pasti sedang mencari Ghazanvar dan Anasera yang tidak bisa dihubungi seharian ini bahkan sampai saat ini mereka bertiga belum sempat mengaktifkan ponsel. Anasera dan Ghazanvar tampak tidak memiliki ide, Radeva pun membalikan badan kemudian tertawa sumbang. “Nawa … Nay … Apakabar?” Radeva menyalami mereka semua. Pria itu jadi salah tingkah yang malah membuatnya tampak mencurigakan. “Kami bertiga