Tidak ada waktu yang bisa diputar kembali, semua yang terjadi tak bisa lagi diubah meski sesal memenuhi relung hati. Di sana, dibawah gelayut mendung hitam yang menghiasi langit, Rafael telah dimakamkan. Dengan derain air mata dan juga rasa sakit yang menghujam d**a. Kini sudah tidak ada lagi sosok anak laki-laki tampan yang memiliki senyuman manis. Semua orang terdekat Rafael ikut hancur, terutama Jayden. Pria itu seperti orang yang kehilangan arah, diam memaku menatap perlahan-lahan peti jenazah Rafael dimasukkan ke liang lahat. Dirinya tidak menangis, tapi hatinya hancur luar biasa. Hatinya masih tak terima, kenapa anaknya yang harus pergi! Kenapa bukan dirinya saja yang sudah penuh dengan dosa ini? Kenapa? "Ayo kita pulang, sebentar lagi akan turun hujan." Maxwell membantu Agatha