Kiesza duduk tenang sembari mengoles nutella diatas roti gandumnya.
"Hushh pagi-pagi udah bengong.Ntar otak lo konslet loh."Tegur kakaknya.
"Emang udah konslet."Jawab Kiesza lalu melanjutkan lamunannya.
Sheyla duduk di hadapannya meraih nutella yang masih akan dioles oleh adiknya
"Kenapa sih?ga enak badan?"Tanya Sheyla.Dia heran adiknya belum bersiap menggenakan seragam sekolahnya.
"Iya ka,aku izin ga berangkat dulu ya."Ucap Kiesza lalu melahap setangkup roti gandumnya.
Sheyla mengulurkan tangannya ke kening adiknya.Agak sedikit panas.Batinnya.
"Ya udah lo istirahat aja ntar gue bikinin surat ijin buat lo."
Kiesza mengangguk kecil.Kepalanya terasa sangat berat,mungkin efek kemarin kehujanan tidak lebih tepatnya hujan-hujanan.
Lamunan Kiesza buyar ketika bel rumahnya berbunyi.Dia segera bangkit untuk membuka pintunya.
"Pagi."Sapa Zee saat melihat Kiesza yang membukakan pintunya.
Zee menatap Kiesza dari atas ke bawah lalu ke atas lagi.Kiesza masih menggunakan baby doll pink dan rambut acak-acakan khas orang baru bangun tidur.
"Gue ga berangkat jadi lo boleh pergi sekarang."Balas Kiesza mengabaikan sapaan Zee tadi.
"Tapi.."Ucapan Zee terpotong saat Kiesza sudah lebih dulu menutup pintunya.
Kiesza duduk menyandarkan punggungnya di punggung kursi.Dengan malas dia melahap kembali sarapannya dan meminum s**u plain rendah lemaknya.
"Udah.Gue berangkat dulu.Lo jangan lupa minum obat,obatnya udah gue siapin di nakas kamar lo ok?Bye adik kecil."Sheyla mengecup kening adiknya yang terasa panas.
Pasti akan sangat membosankan.Batin Kiesza
☀☀☀☀☀
"Laras."Suara itu membuat langkah Laras berhenti dan mencari sumber suara itu.Dia tersenyum lebar saat melihat Damar dan Zee berjalan ke arahnya.
"Hey."Sapa Damar dengan senyum ramahnya
"Hey."Balas Laras dengan malu-malu macan.
Zee memutar malas bola matanya melihat basa-basi antara mereka.
"Kiesza kenapa ga berangkat?"Tanya Zee.
Laras menautkan alisnya.Lah gue aja belum masuk kelas tuh bocah juga ga ngabarin gue.Batinnya.
"Lah gue malah ga tau anak tuma itu ga berangkat.Lo sebagai pacarnya kenapa ga tau?"Laras menaikan sebelah alisnya.
"Lo sebagai sahabatnya masa ga tau.Sahabat macam apa lo."Sambung Damar.
Laras semakin mendalamkan kerutan dahinya.Napa jadi gue yang salah sih ah gue jadi berasa jadi Raisa yang serba salah.Batinnya.
"Kenapa pada tanya ke gue coba?emang gue operator axis yang setiap hari ngasih kabar."Ucap Laras.
"Ah kere lo pakenya axis."Ejek Damar.
"Ye...gue hemat bukan kere."Ucap Laras membela dirinya.
"Kere sama hemat beda tipis."Balas Damar membuat Laras mengerucutkan bibirnya.
Zee hanya menatap bergantian dua orang yang berdebat di depannya.Fine,emang kalo yang lagi kasmaran ketemu dunia kaya milik sendiri yang lain alien yang datang mau menyerang.Batin Zee.
"Gue ke kelas dulu gue ga mau repot-repot jadi nyamuk diantara kalian."Zee melenggang pergi menuju kantin,see omongan dan tindakan tidak sejalan ckck..
Hell,seorang Zee Erlangga rutin masuk kelas sepertinya itu sangat tidak wajar.
☀☀☀☀☀
Zee mengirim pesan pada Kiesza lewat line,bbm,whatsup,bahkan dm tapi tidak satupun yang di respon.
Zee menggeram jengkel.
"s****n tuh anak lagi apa sih sampe chat dari gue dianggurin."Ucap Zee.
Damar dan Laras duduk di hadapannya.
"Gue jadi khawatir sama Kie.Gue juga ngechat dia tapi ga ada yang dibales."Laras menatap handphone-nya berharap ada pesan dari Kiesza.
"Lo bolos?"tanya Zee.Tidak biasanya anak Ipa bolos jam pelajaran.
Laras hanya mengagguk sambil meletakan handphonenya.Tiba-tiba ada notifikasi yang masuk,Laras langsung membuka cepat handphonenya.Namun dia berdecak kesal saat melihat apa yang masuk.
"Sialan.Gue kira dari Kiesza ternyata operator kurang kerjaan."Laras menaruh kasar handphonenya.
"Gue minta."Laras merebut botol mineral yang baru dibuka Damar lalu meneguknya hingga habis separuh.
"Ye jomblo sih ga ada yang nge-chat kan sudah biasa kalo ada notif paling dari operator,line today,grub chat,bc an bbm."Ejek Damar.
Laras mengacungkan dua jari tengahnya dengan wajah kesalnya.
"Gue mau ke rumahnya Kie.Mau ikut ga kalian?"tanya Zee sambil menyampirkan tasnya.
"Gue ikut.Ayo Dam kita ikut."Damar hanya mengguk setuju.
Mereka berjalan kearah parkiran dengan mengendap-endap.Zee membuka kunci gerbang kecil untuk tempat bolos mereka.Bagaimana bisa dia mendapat kunci itu?Dia mengambil milik penjaga lalu mendublikat untuknya so simple.
Zee dan Damar menuntun motornya sementara Laras mengunci kembali gerbang itu.
"Nih kuncinya.Gila berarti kalian sering bolos dong?"Laras mengembalikan kunci itu pada Zee.
Zee dan Damar mengagguk serempak membuat Laras makin yakin mereka benar benar bad boy.
☀☀☀☀☀
Kiesza duduk dengan memangku novel miliknya.Sesekali dia menyesap coklat panas miliknya.
Daripada gue bosen kan mending gue ritual yekan.Pikirnya.
Tiba-tiba di tengah fokusnya bel rumahnya berbunyi.Sekali,dua kali Kiesza masih mengabaikan suara bising itu hingga jengahnya datang dengan malas Kiesza bangun dari sofa coklatnya.
"Kie...sialan."Tubuh Kiesza sedikit terhuyung ke belakang saat Laras salngsung memeluknya.
"Lo kenapa?Apanya yang sakit?lo gapapa kan?atau lo kenapa-kenapa.Kenapa chat dari kita ga dibales.Anjir gue panik nih."Ucap Laras dengan cepat dan tidak jelas.
Kiesza memutar malas bola matanya.
"Lo kali yang sakit."Balas Kiesza.
"Masuk dulu."Kiesza membuka pintu lebih lebar mengisyaratkan agar mereka masuk.
Kiesza mempersilahkan mereka duduk.
"Jadi lo kenapa Kie.Lo ga tau gue khawatir tau."Ucap Laras.
Kiesza tersenyum kecil lalu meraih lengan Laras dan menempelkan di keningnya.
"Panas banget gila."Laras menarik cepat punggung tangannya.
"Lo tuh ya udah tau sakit.Bukannya istirahat malah baca novel yang tebelnya bisa buat bantalan."Ucap Laras ketika melihat buku The Hobbit yang tergeletak di meja.
Kiesza hanya tersenyum kikuk.Dia senang ada yang sangat peduli padanya selain Ka Sheyla.
"Lo udah minum obat?"Tanya Zee.
Kiesza hanya mengagguk kecil.Dia merasa sangat malas walaupun sekedar berbicara.
"Lo ga bisu kan Kie?"Tanya Laras yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari Damar.
"Jahat banget sama sahabatnya sendiri."Kritik Damar.
Laras hanya mendegus kesal.
"Kalian bolos?"Akhrirnya Kiesza membuka mulutnya.
Mereka bertiga mengguk serempak.
"Kita khawatir sama lo."Ucap Damar.
"Termasuk lo Zee?"Tanya Kiesza.
Zee mengguk pasti.
"Iyalah gue khawatir banget sama lo."Ucap Zee.
"Emang gue sebagai apanya lo?"Tanya Kiesza tajam.
Kiesza tersenyum miring.Respon Zee sesuai dengan perkiraannya,diam.
"Udahlah Zee lo sama gue ga ada apa-apa ga usah repot-repot sok perduli sama gue."Ucap Kiesza.
Hening mendadak suasana tengang.Hanya ada suara detik jam yang menjadi kekosongan mereka.
"Gue kan..."
"Pacar lo.Lo mau bilang itu kan?Gue cape Zee gue cape.Stop deketin gue gue cape dibully sana-sini gue cape Zee.Jadi gue minta stop deketin gue.Anggep aja kita ga pernah kenal dan gue ga bakal pernah ganggu hidup lo dan lo juga ga boleh ganggu gue.Deal?"Ucap Kiesza.
Zee hanya mengguk patuh.Entah apa yang difikirkannya.Ini buka dia.Zee tidak pernah menjadi seorang penurut.
☀☀☀☀☀