Zee berlari dan langsung memakaikan topi putih bermotif abstrak cipratan cat pada Kiesza yang sedang duduk di depan kelasnya.
"Apa sih ih."Kiesza langsung melepas topi itu cepat.
"Dih masih pagi udah marah-marah aja.Nih buat lo."Zee kembali memakaikan topi itu dengan terbalik.
Berhubung pagi ini Kiesza tidak mau repot-repot menghancurkan moodnya sendiri,Kiesza hanya tersenyum singkat sebelum kembali ke wajah tripleknya yang sangat datar.
"Oh iya bentar."Kiesza masuk ke kelasnya untuk mengambil sesuatu.
"Ini jaket lo yang kemaren lo pinjemin ke gue.Thanks."Kiesza mengembalikan bomber jaket milik Zee yang dipinjamkan padanya beberapa hari lalu.
"My pleasure sweetheart."Zee membungkuk sedikit seolah memberi hormat.
Kiesza hanya memutar bola matanya jengah.Katanya Zee akan menjauhinya tapi nyatanya?Emang dasar omongan cowo ga ada yang bisa dipegang.Batinnya.
"Zee mending lo balik ke kelas lo."Kiesza menggerakan tangannya seolah mengusir Zee.
Ah,bahkan banyak gadis yang memimpikan berada diposisi Kiesza yang selalu dekat dengan Zee.Tapi Kiesza malah berharap agar makhluk seperti Zee harus musnah dari hadapannya.
"Yah gue kan kangen lo."Ucap Zee dengan wajah sedih yang dibuat-buat.
Kiesza bedecak pelan sambil bersedekap.
"Sana balik ke kelas lo.Gue ga mau susah-susah jadi korban bullyan fans-fans gila lo."Ucap Kiesza.
"Ok sweetheart.Kalo lo sakit gara-gara kehadiran gue,gue rela pergi demi kebahagiaan lo."
"Ck puitis banget.Sana jauh-jauh."Ucap Kiesza ketika Zee mulai melangkah meninggalkannya.
☀☀☀☀☀
Zee duduk sambil sesekali melempar jauh kerikil yang ada didekatnya.
"Oyy."
Zee sedikit tersentak ketika Damar mengejutkannya.
"s****n lo."Umpat Zee.
Damar mengeluarkan sepuntung rokok lalu menjepitnya di mulutnya.
"Rokok teros sampe mampos."Ledek Zee.
"Coba deh lo rasain,lo juga bakal ketagihan."
Zee langsung mendelik tajam.
"Wajah gue emang udah kelewat ganteng,tapi gue juga bakal rawat paru-paru gue biar seganteng wajah gue."
Damar berdecih pelan.
"Gaya lo no smoking.Tapi ngewine nge wisski iya."Sindir Damar.
Zee mengindahkan sindiran Damar dengan menatap gedung yang tinggi menjulang seolah siap menusuk langit sampai laois terakhir.
"Gue mau nembak Laras."
Zee langsung menengok ke sampingnya,untuk memastikan Damar masih ada atau sudah terjun dari rooftop sekolahnya.
"Kepentok apa lo tadi?lalet apa kupu-kupu?"Tanya Zee tajam.
"Gue keracunan."
Zee menyerit bingung.
"Keracunan virus cinta sama peronanya Laras."Sambung Damar.
Emang gini ya efek jatuh cinta?ngeri.Batin Zee.
Zee hanya menggeleng maklum.Sepertinya memang Damar benar benar jatuh cinta,dulu sebelum Damar suka pada Laras efeknya tidak separah ini.
☀☀☀☀☀
"Kenapa sih cewe disini pada demen sama Zee?"Tanya Kiesza.
Laras langsung menengok cepat.
"What lo tanya hal sebodoh itu?oh my Kie."Laras menyentilbpelan dahi Kiesza membuat Kiesza memekik.
"Iya lo ga tuli kan Ras?apa omongan gue kurang jelas?"Jerit Kiesza tepat di telinga Laras.
Laras mengusap pelan telinganya.Sahabatnya itu s****n memang.
"Mereka suka Zee karena jelas banget Zee ganteng,nope ganteng seganteng-gantengnya orang ganteng.Dan dia bad boy juga."
"Bad boy masuk alesan kenapa Zee diidolain?"Tanya Kiesza.
"Iyalah secara bad boy itu imut tau gemesin."Laras menguncupkan tangannya seolah sedang mencubit sesuatu.
Kiesza menggeleng pelan.Kayaknya ada yang salah sama otak cewe disini.Pikirnya.
"Bad boy gemesin?gemesin mbah mu gemesin yang ada ngenekin mah iya."Balas Kiesza cepat.
"Lah lo kenapa sewot?uuu ga terima Zee nya diidam-idamin semua cewe ya huh?"Laras menoel-noel pipi Kiesza.
Kiesza menyingkirkan jari Laras.
"Apa sih Ras,gaje bat dah.Gue iklas bin rido kalo Zee jadi rebutan cabe sini.Emang dia siapanya gue.Gue ga bakal jatuh ke pesonanya gitu aja ya Ras,gue ga bakal jatuh dengan mudahnya."
☀☀☀☀☀
Tepat pulang sekolah Laras dikejutkan dengan Damar yang menunggunya keluar kelas dengan senyum manisnya.
"Senyam-senyum kena setan pojok mana lo?"Sindir Kiesza.
"Pojok sini."Damar menunjuk d**a kirinya.
Kiesza hanya memutar maranya jengah.Gila.Pikirnya.
"Urus tuh sahabat gue-gue mau ke toilet dulu.Baik-baik Ras ntar lo disosor lagi."Teriak Kiesza sambil terus melangkah ke toilet yang hanya berjarak satu kelas dari kelasnya.
Sampai di toilet Kiesza cekikikan sendiri sambil mencuci tangannya.Setidaknya dia tidak menjadi lalat diantara dua bunga bangkai itu.
"Kie."
Kiesza menengok ke cermin di depannya dari pantulan cermin tidak ada siapa-siapa.Kiesza kembali mencuci tangannya.
"Kie."Baik Kiesza menhabaikan panggilan itu.
"Kiesza."Sekarang dia takut.Mau kabur tapi nanti hantunya di depan gue gimana.Pikirnya.
"Kiesza."Kali ini panggilan itu dibarengi dengan tepukan di bahunya,hal ini membuatnya mau tidak mau menjerit.
Tapi jeritan Kiesza segera dibungkam tangan tadi.
"Hey gue Zee.Gue Zee ok."Zee memutar Kiesza agar berhadapan dengannya.
"It's ok,i'm here with you."Zee memeluk Kiesza.
Sepersekian detik kemudian Kiesza langsung melepaskan pelukan Zee.Sialan,gara-gara kaget menang banyak kan tuh orang.Batinnya.
"s****n lo.Lo ngambil kesempatan dalam kesempitan.Menang banyak kan lo."
Zee terkekeh pelan.Gadis di depannya unik membuatnya semakin ingin mendapatkan dan mematahkan hatinya segera.
"I'm sorry sweetheart."Ucap Zee tanpa rasa bersalah.
"Kie jadian yuk."
Kiesza membulatkan matanya.Bener-bener otaknya udah geser bin sengklek.Batinnya.
"Ga."Kiesza langsung mengambil langkah seribu untuk pergi dari dekat pria pembawa s**l itu.
"Dia pikir dia siapa?maen ajak anak orang acaran aja.Mending ngajaknya gue dibeliin apa kek lah ini ngajaknya kaya ngajak mau beli permen."Oceh Kiesza.
Langkah Kiesza berhenti saat melihat pemandangan di depannya.Laras dipeluk Damar?dipeluk?pelukan?
"Ka...kalian?"Kiesza menunjuk mereka bergantian.
"Iya kita pacaran lo kapan?"
Tiba-tiba bahunya dirangkul oleh siapa lagi kalau bukan Zee.
"Kita baru aja resmi."Saut Zee.
"Iya??"Tanya Laras dengan memandang Kiesza penuh selidik.
Kiesza menyingkirkan lengan itu dari bahunya.
"Tuan Zee Erlangga yang terhormat.Si cowo kece yang katanya punya aura casanova.Apa kurang jelas jawaban gue?Gue ga mau dan da akan mau jadi pacar lo."Kiesza sengaja menekan kata GA MAU DAN GA AKAN MAU.
Damar dan Laras tertawa keras.Mereka tau seorang Zee Erlangga tidak pernah ditolak mentah-mentah oleh perempuan.Tapi saat ini keadaan berbalik dan sejuta pesona yang dimiliki Zee seolah menguap hilang begitu saja.
☀☀☀☀☀