`10

1160 Kata
Kiesza menjauhkan hanphonenya dari telinganya.Zee di sebrang sana sedang mengeluarkan basa basi bacotnya yang sedang tidak ingin didengar Kiesza. "Kie lo masih hidup kan?apa lo pingsan gara-gara terlalu seneng gue telfon?" Kiesza menghela nafasnya sebelum kembali menjepit handponenya antara telinga dan bahunya. "s****n,iya gue masih idup."Ucap Kiesza. Kiesza dapat mendengar jelas Zee tertawa kecil disana. "Sukur deh."Zee menghentikan tawanya. "Kenapa lo nelfon gue malem-malem?" "Gue kangen lo." Kiesza memutar matanya jengah. "Oh." Setelah itu hening.Baik Zee maupun Kiesza tidak ada yang membuka topik baru. "Kenapa lo ga mau sama gue sih Kie?" "Karena gue ga suka lo."Balas Kiesza. "Iya kenapa lo ga suka gue?" Kiesza berdecak pelan dalam hatinya mengumpati Zee. "Ya emang ada alesan gue buat suka sama lo?" Heyy salah besar jika berdebat seperti Kiesza,dia pintar membolak-balik kalimat hingga lawannya sendiri yang kalah. "Ya gimana gitu.Secara gue ganteng iya,keren iya,baik iya.Gue kurang apa sih Kie?"Zee menghela nafas lelah diakhir kalimatnya. "Yang kurang itu otak lo.Kurang setengah ya?maen deketin anak orang seenak jidat lo.Mainin hati cewe sana-sini ckck." "Lah otak gue utuh kayaknya." "Kayaknya.Atau otak lo geser satu senti dari tempatnya?"Balas Kiesza. Zee tertawa renyah.Bagaimana bisa gadis itu berfikir otak bisa geser. "Kie...diem banget sih lo lagi apa sih?" "Ish kepo." "Biar." "Ko biar sih?" "Terserah." "Kalo gue jawab 'ya udah' bakal ada singa betina ngamuk ga ya?" "Alah ribet lo,gue bukan singa tapi mak mak sen kanan belok kiri.Puas lo."Kiesza langsung memutuskan telfon itu. ☀☀☀☀☀ "Kie...Kie...Ck dimatiin."Zee membanting handphonnya ke ranjang. "Jadi??"Tanya Damar "Apa?" Damar tertawa pelan.Bener-bener nih bocah tampang sih memadahi tapi iq nya tiarap.Batinnya. "Gimana reaksi Kie pas lo bilang lo kangen dia?" "Judes,jutek,garang."Nahh tiga kata itu sangat pas untuk mendeskripsikan Kiesza. "gue rasa,aura casanova lo luntur bro."Damar menepuk pundak Zee dengan tawa mengejeknya. Zee kesal bukan main. "s****n lo nyet.Aura casanova gue ga pernah luntur yang ada tambah kuat aura gue."Sanggah Zee,enak saja Damar mengatai aura casanovanya luntur buktinya dia masih memiliki barisan panjang para cewe yang mau-mau saja dipacari. "Aura lo bukan casanova lagi.Tapi aura lo awur-awuran,itu makanya Kie ga mau sama lo."Damar semakin gencar meledek Zee,karena Zee sangat sensitiv jika itu menyangkut kadar ketampanan dan aura casanovanya. "Apa sih nyet!oh mentang-mentang ga jomblo kan lo."Zee menyibukan diri dengan handphonenya. "Ye si jomblo marah." "Gue jomblo?Heh sorry ya bukannya gue sombong nih.Gue sampe detik ini punya lima cewe dan masih banyak cewe yang rela antri buat gue pacarin bahkan banyak juga cewe yang lebih dari Kiesza atau Laras lo."Zee mengangkat bahunya acuh. "Alah bacot lo.Iya cewe yang antri dan lebih dari Kie atau Laras banyak.Tapi masalahnya,Kie aja kaga mau sama lo."Balas Damar. Kaleng soda kosong mendarat pas di dahi Damar.Membuat si empunya dahi mengaduh. "s****n lo njing."Umpat Damar sembari melempar balik kaleng kosong itu. Tapi dengan gesit Zee segera menghindar,alhasil kaleng itu tidak mengenainya.Tapi bantal sofa yang dilempar Damar setelahnya tepat mengenai wajah tampannya. "Untung nih bantal,bisa ketularan gantengnya gue."Ucap Zee sembari melempar bantal tadi kesembarang arah. "Dam.Club yok." Dan mereka menghabiskan malam mereka di club kalangan atas di tengah kota. ☀☀☀☀☀ "Morning my bae..."Sapa Zee. Pagi-pagi gini udah ketemu Kie aja.Batinnya. "My bae,my bae....jidat lo my bae."Kiesza menghadiahi Zee tatapan tertajam yang dia bisa. "Aduh tatapan lo tajem amat sih Kie??sampe menusuk di hati tau ga."Zee memperagakan seolah dia tertusuk di bagian dadanya. "Ga."Balas Kiesza lalu berjalan cepat menjauhi Zee. Kiesza menengok ke belakang untuk memastikan Zee mengikuti dia atau tidak. "Apa sih sweetheart jalan aja.Pengin banget gue ikutin ya atau pengen gue anter sampe kelas??"Teriak Zee yang masih di tempat tadi. Kiesza berbalik dan berjalan cepat menuju kelasnya. Sialan,tau gitu gue kaga usah nengok.Kayaknya tuh anak otaknya beneran geser deh.Batinnya. ☀☀☀☀☀ Zee dan Damar sudah berdiri di depan kelas 'gadis' mereka sejak tadi. Bodohnya mereka sudah menunggu saat jam belajar masih berlangsung sampai jam istirahat datang. Zee langsung berdiri dan menghadang Kiesza dan Laras. Zee berdiri tepat di depan Kiesza.Kiesza jalan ke kanan Zee ikut ke kanan,Kiesza jalan ke kiri Zee ikut ke kiri. "Mau lo apa sih."Kie berdecak kesal. "Lo."Ucap Zee. "Dih." "Pacaran yok."Zee tersenyum lebar. "Lo pernah liat ayam jago bertelor?" "Enggak." "Itu jawaban gue minggir."Kie berjalan menjauhi Zee. Damar menertawakan Zee.Baru kali ini dia melihat seorang Zee Erlangga si lady killer ditolak mentah-mentah oleh perempuan yang dia tembak. "Ketawa terus,keselek mampus lo nyet."Ucap Zee kesal. "s****n lo,main nyumpahin gue.Tau ah gue mau nyamperi my queen dulu."Damar melenggang pergi meninggalkan Zee yang sibuk mengumpati Damar. Sialan,udah nolak keras banget lagi.Reputasi gue sebagai playboy kan tercemar.Batin Zee. ☀☀☀☀☀ "Eh nyet,jahat lo ninggalin gue."Zee meninju pelan bahu Damar yang duduk membelakanginya. Zee dapat melihat Kiesza memutar bola matanya. Ngapain lagi sih nih orang.Ga malu apa udah gue tolak?apa ga tau malu?Batin Kiesza. Tanpa di persilahkan Zee langsung duduk di samping Damar,dan berhadapan dengan Kiesza. "Hay cantik."Zee mengedipkan sebelah matanya ke Kiesza. Kiesza hanya menatap Zee dengan tatapan dinginnya. "Kayaknya TOD seru nih."Ucap Laras dengan semangat 45 nya. "Boleh juga tuh."Saut Zee sambil menyeringai nista pada Kiesza. "f**k you."Kiesza menggerakan bibirnya tanpa bersuara seraya mengacungkan jari tengahnya pada Zee. "Woah..Ide lo boleh juga yang."Ucap Damar. Bagus,sekarang hanya Kiesza yang tidak setuju atas ajakan Laras,jadi mau tidak mau dia juga ikut game s****n itu. "Truth or dare,Zee?"Tanya Laras saat ujung botol yang diputar tepat mengarah padanya. "Dare."Ucap Zee cepat. "Em...lo liat adek kelas kita yang kecentilannya banget itu?"Damar menunjuk bangku kantin yang diduduki oleh lima siswi yang notabennya adik kelas mereka. "Ya." "Tembak salah satunya terus putusin." Zee mengangkat bahunnya. "Itu perkara gampang buat gue."Zee berjalan ke arah mereka yang duduk tidak jauh dari bangkunya. "Hi..boleh gue gabung?"Sapa Zee dengan senyum mautnya. Mereka memekik girang menyadari kehadiran kakak kelas kece mereka. "Boleh ka,kakak mau singgah di hati aku juga boleh." Zee hanya tersenyum kecil. "Fania."Guman Zee saat membaca name tag salah satu adik kelasnya itu. "Fania,gue mau ngomong sesuatu sama lo." "Kenapa ka?" "Gue suka sama lo,lo mau ga jadi pacar gue?"Zee memberikan tatapan serius pada adik kelas di depannya. "Oh my,gue mimpi apa semalem sampe ditembak kakak kece idaman cewe ini?Jelas aku mau ka."Pekik gadis itu girang. Dari bangkunya Laras dan Damar tertawa melihat respon adik kelas tadi,sedangkan Kiesza sibuk mengamati gerak-gerik Zee. "Sini gue suapin."Zee mengambil alih semangkuk bakso dan menyuapkan sampai habis. "Thanks kak,nanti aku pulang bareng kakak ya." Zee menatap dingin gadis di depannya,ini sangat berbeda dengan Zee beberapa menit lalu. "Sorry gue ga bisa." "Ya udah tapi besok jemput alu ya kakak sayang." "Ga bisa." "Kenapa sih ka?" "Kita putus.Gue ga suka sama sifat lo." Zee meninggalkan bangku tadi menghiraukan teriakan dari adik kelas yang baru saja jadi korbannya. "Done."Zee duduk kembali di bangku mereka. Damar bertepuk tangan senang. "Dabes."Puji Damar. "Tantangan buat lo Zee.Tembak sahabat gue ini."Laras menyenggol pelan bahu Kiesza. Kiesza membulatkan matanya tidak terima. "Hmm...Kie,gue ini ngomong serius dari lubuk hati gue yang terdalam."Ucap Zee. "Bullshit."Balas Kiesza. "Gue tuh beneran suka sama lo.Kalo lo tanya apa alasan gue suka sama lo.Gue bakal jawab suka sama lo itu ga butuh alasan."Lanjut Zee. "Basi."Kiesza memutar malas bola matanya. "Lo mau kan jadi pacar gue Kie please..I'm promise just you and only you." "Ga."Jawab Kiesza enteng. "Fail,njirr gue ngakak."Ucap Damar sambil menertawakan Zee. "Lo nolak gue Kie?"Tanya Zee tidak percaya. Kiesza menghembuskan nafasnya jengah. "Apa kurang jelas Zee?Gue ga mau jadi pacar lo."Ucap Kiesza penuh penekanan di setiap katanya. "Lo ga mau ngasih tantangan buat Zee,Kie?"Kiesza menggeleng cepat bahkan sebelum Laras mengakhiri kalimatnya. "Ayo puter lagi."Damar memutar botol tadi lagi. Begitu seterusnya hingga tersisa Kiesza yang belum mendapat giliran. "Truth or dare?"Tanya Damar. "Truth." "Loser."Ejek Zee. "Ok,Dare."Kiesza hanya bisa pasrah. "Tembak gue buat lo jadiin pacar."Zee menyeringai jahat. ☀☀☀☀☀                      
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN