8

872 Kata
Denting lonceng berbunyi bersamaan dengan terbukanya pintu resto mahal itu. Kiesza dan Laras masuk dengan menutupi wajah mereka dengan masker. "s****n lo.Gue malu tau,nyesel gue ikut lo nguntit kakak lo pacaran."Umpat Laras. Kiesza mengambil tempat duduk kosong di pojok restoran dekat jendela. "Alah...gue kepo sih.Lo mau makan gue bayarin deh."Kiesza melepas maskernya. Laras langsung melambaikan tangannya untuk memesan makanan. "Saya mau pesen tiramissu ice,sama sirloin steak ke matangannya medium.Lo mau pesen apa?" "Emm..Green tea sama choco lava cake aja." Mereka berbincang sambl sesekali dibumbui lelucon gila yang mereka lontarkan satu sama lain. "Hey..gabung boleh ya?" Seketika tawa mereka berhenti dan menengok serempak ke arah sumber suara. "Gue tau gue ganteng.Liatinnya biasa aja."Ucap Zee langsung duduk di samping Kiesza. Kiesza menyibukan diri dengan handphonenya,tanpa ada niat untuk sekedar say hallo pada dua orang pengaggu yang baru datang. "Sirloin steak,choco lava cake,green tea sama tiramissu ice." Kiesza tersenyum singkat."Trimakasih."Ucapnya. "Kalian kenapa ada disini?"Tanya Laras. "Gue kan liat insta story lo.Ya udah gue ajak Zee kesini."Jawab Damar dengan enteng. Zee asik memperhatikan Kiesza. "Apa lo liat-liat."Ketus Kiesza sambil memotong kasar choco lava cakenya. "Dih pede orang gue lagi liatin hujan."Bela Zee. Kiesza mengangkat bahunya,lalu melahap "Iya gue liatin lo.Mana mungkin gue liat yang lain,lo lebih menarik lagi buat gue." Kiesza terbatuk-batuk.Sialan,kenapa keselek segala.Batinnya. Zee mengusap pelan punggung Kiesza,sambil membantu Kiesza meminum green teanya. "Pelan-pelan sweetheart." Kiesza tersedak lagi.Untuk kedua kalinya gara-gara orang yang sama.Sialan bukan? "Holy shit...jauh-jauh deh lo dari gue.Bisa-bisa gue keselek sendok sama garpunya juga."Kiesza menggeser kursinya agar lebih jauh dari Zee. Zee hanya tersenyum kecil. "See sweetheart,lo gugup ada gue huh?" "Ga." Bahkan Kiesza sendiri menyesal menguntit kakaknya itu.Alah..tau gini gue ga mau ujan ujan nguntit lo ka.Batinnya. Kiesza mengalihkan pandangannya ke luar jendela.Ribuan titik air jatuh menimpa bumi,tidak ada pemandangan lebih menarik daripada hujan bagi Kiesza. "Gue dicuekin nih."Kiesza merasakan ada yang mengacak rambutnya. Kiesza menghadiahi Zee tatapan tajam. "Lo ganggu banget sih hah?"Ucap Kiesza sambil menata rambutnya kembali. "Sini gue bantu."Zee membantu merapikan rambut Kiesza yang baru saja dia acak-acak. Kiesza menatap Zee.Dia baru menyadari bahwa Zee tampan,oh tidak sangat tampan malah.Pantas saja semua siswi dengan bodoh rela berbaris demi menjadi pacarnya,ya walaupun pacar nomos kesekian.Tapi tidak untuk seorang Kiesza Raina. Zee meniup wajah Kiesza,membuat Kiesza terbangun dari alam lamunannya. "See lo yang terpesona sama gue."Zee menatap balik iris coklat gelap milik Kiesza. Untuk sepersekian detik Kiesza terpaku oleh tatapan Zee.Tatapan yang sangat dalam dan penuh cinta(?) Kiesza kembali ke alam sadarnya setelah Laras melempar kacang polong ke arahnya. "Tatap-tatapannya itu loh bikin kita pengin nyolok,ya kan Dam."Tegur Laras. Damar menangguk setuju lalu merangkul bahu Laras,Kiesza jadi salah fokus pasa lengan Damar yang merangkul Laras. "Uluh uluhh mainnya rangkul-rangkul manja.Kalian jadi pengen gue lem biar nempel terus."Balas Kiesza sewot. Mereka tertawa kecuali Kiesza tentunya. "Oh kalo mau gue peluk juga bilang dong.Jangan pake kode gue orang biasa bukan intel,ntar gue gagal paham gimana." Zee bersiap merangkul bahu Kiesza.Tapi Kiesza mengangkat pisau makannya lalu menodongkan pisau itu ke arah Zee supaya tidak mendekat. "Sweetheart,ga boleh mainan pisau ah.Nanti kamu luka aku yang sakit." Lagi,Kiesza tersedak.Kali ini dia tersedak liurnya sendiri. "Relax ok.Ga usah gugup sama gue ko,bukan sama suami lo.Eh tapi gue juga calon iman lo ya." Mata Kiesza membulat penuh.Bagaimana bisa seorang Zee yang masih duduk di bangku kelas 11 sudah membicarakan masalah suami istri??Sekolah aja masih doyan boloslah,tawuranlah,berantemlah. "Omongan lo.Sekolah aja kerjaan lo bikin onar doang udah ngomongin suami-suamian lagi." Mereka kembali tertawa.Kiesza tidak sengaja melihat Zee saat terawa,dia seperti bukan Zee si toublemaker. ☀☀☀☀☀ Zee menatap langit-langit kamarnya.Bayangan wajah Kiesza saat kesal padanya masih tercetak jelas di fikirannya.Semakin coba dihapus semakin melekat. "Zee.."Zee terduduk langsung saat mendengar mamahnya memanggilnya. "Ya." "Mamah lihat,belakangan ini kamu suka senyam-senyum sendiri.Kenapa?"Tanya Farah sembari duduk di samping anak sulungnya itu. "Gapapa." Farah tersenyum hangat.Zee memang selalu begini,dia tidak mau berbicara dengan siapapun saat di rumah. "Lagi jatuh cinta ya?"Tanya Farah yang langsung dijawab gelengan cepat oleh Zee. "Kalo udah jadian sekali-kali bawa main ya.Mamah juga pengin tau pacar kamu kaya apa."Farah mengusap sayang bahu anaknya. "Apa sih mah,Zee lagi ga deket sama siapa-siapa." Zee meraih jaket dan kunci motornya lalu beranjak pergi dari rumah yang dia anggap 'neraka.' Zee melajukan motornya membelah jalanan lengah di tengah malam.Sewajarnya pelajar seangkatannya pukul 23:54 sudah tidur atau masih mengerjakan tugas dari guru,tapi itu mereka bukan Zee.Boro-boro mengerjakan tugas buka buku aja kalau ada yang menyuruh. Zee menurunkan kecepatan lajunya,lalu menyelipkan handphonyea diantara telinga dan helmnya. "Dam,gue ke apartemen lo."Ucap Zee saat Damar mengangkat telfon darinya. Zee langsung memutus panggilan tanpa mendengar jawaban dari Damar. ☀☀☀☀☀ Kiesza duduk menopang dagunya.Di luar masih hujan walaupun tidak sederas beberapa jam lalu. Kiesza kembali teringat bagaimana cara Zee menatapnya tadi,bagaimana cara Zee memberinya perhatian,bagaimana cara Zee.Stop it..Batinnya. Sekarang Kiesza memikirkan bagaimana sialnya dia yang berniat menguntit malah balik diuntit oleh dua cowo terkece di sekolahnya. What the...cowo terkece?siapa?Zee??ya emang dia kece sih.Tapi abaikan.Batinnya. Kiesza sudah tau bahwa Zee Erlangga cowo yang berani merangkulnya saat hari pertama sekolahnya itu seorang bad boy.How?karena dia tau bagaimana tata cara bicaranya yang ya jika dinilai hanya dapat D,E bahkan. Ditambah dengan cerita Laras,bahwa Zee troublemaker lah,Zee bad boy lah,Zee play boy lah,Zee lady killer lah,Zee langganan masuk bk lah,Zee banyak ulah lah,dan masih banyak gelar mengerikan yang lain. Oleh sebab itu Kiesza tidak mempunyai minat tersendiri pada pria itu.Tata krama nol,suka buat onar lah yang jadi nilai tambah apanya?ganteng?Percuma ganteng kalo brengsek.Pikirnya. Dan jika dilihat-lihat,entah kenapa dia merasa kalau Zee berniat menjadikannya korbannya selanjutnya. "But just in your dream.Honey."Bisik Kiesza pelan. "Lo kira lo bisa dapetin hati gue dengan modal tampang doang?ckck percuma tampang bening kalo hatinya burem."Lanjutnya. "Dan gue ga bakal dan ga akan pernah jatuh ke pesona lo Zee.Ga akan."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN