Zee menadahkan kepalanya menatap awan hitam yang menyelimuti bumi.Hawa dingin dan bau tanah basah mulai terasa tanda sebentar lagi akan turun hujan.
"Zee,ayo dong anter aku pulang ntar keburu ujan."Rengek gadis yang berada di boncengannya sekarang.
Zee hanya berdecak kesal.Kenapa jika dia mempunyai 'pacar' pasti sangat manja lah,kekanak-kanakan lah,matrelah,alay lah.Huh derita ganteng ya gini.Pikirnya.
Zee tetap diam,dia tidak berniat melajukan motornya sebelum melihat Kiesza pulang.
"Ayo Zee..Ih nanti aku kehujanan sakit gimana."Gadis itu memeluknya erat.
"Sukurin kalo lo sakit."Bisik Zee dengan sangat pelan.
Zee tetap diam.Dia masih mengamati Kiesza yang tengah duduk di halte seraya membaca novelnya.
"Zee..."
"Diem kenapa sih?!Emang kalo lo kena ujan lo bakal jadi mermaid?Enggak kan?!"Bentak Zee.Zee bisa merasakan gadis itu beringsut ketakutan.
Mobil jazz abu-abu berhenti di depan Kiesza.Zee bisa melihat gadis itu menyapa orang di dalam mobil itu.Tentu saja kakaknya yang menjeputnya.
Zee menyalakan motornya.Lalu melajukan motor merahnya itu ke rumah gadis di belakangnya.
"Turun."Perintah Zee pada gadis yang masih setia menempel di belakangnya.
"Tapi Zee ini kan baru sampe depan komplek rumah aku.Masa aku harus jalan kaki sendiri ke rumah?"Rengek gadis itu.
"Harus.Turun sekarang!"Zee mulai menaikan sedikit nada bicaranya.
Gadis itu turun lalu bersedekap layaknya gadis yang sedang merajuk.
"Zee.."
"Kita putus."Potong Zee cepat.
"What??putus??"Pekik gadis tadi.
"Iya putus."Zee memutar matanya jengah.
"Tapi Zee aku tuh sayang sama kamu.Aku cinta sama kamu.Kita baru aja jadian tadi belum ada satu jam kamu udah putusin aku?Aku kurang apa sih??Aku tuh......"
Zee langsung melajukan motornya tanpa perduli dengan gadis itu.
"Zee dengerin dulu."Samar-samar Zee mendengar gadis itu meneriakinya.Tapi Zee hanya mengangkat bahunya tak perduli.
Lady killer is back.
☀☀☀☀☀
"Kie....bagusan yang mana?"Tanya Sheyla sambil menimang dua mini dressnya.
Kiesza mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuknya seolah sedang berfikir keras.
"Yang ini bagus....Itu juga bagus.Yang mana ya hmmm.."Kiesza menunjuk bergantian dress yang sedang dipegang kakaknya itu.
Sheyla memutar matanya.Ini yang mau jalan kan gue kenapa adek gue yang dilema milih baju.Batinnya.
"Nah yang item lebih bagus,pas juga buat casual or formal."Kiesza menunjuk mini dress dengan panjang selutut dan ada aksen kerah kemeja serta sedikit manik-manik di bagian d**a.
"Lo mau jalan sama siapa?gue ga tau tuh lo punya temen cowo."Ucap Kiesza dengan senyum menggoda kakaknya.
"Kepo."Sheyla menyembunyikan pipi blusshingnya.Jika adiknya itu tau pasti akan lebih semangat menggodanya.
"Ah...apa sama abang Dirga?"Kiesza menyikut pelan perut kakaknya.
"Apa sih Kie....Ini bagus ga?"Sheyla berusaha mengganti topik dengan meminta pendapat adiknya pada stiletto silver miliknya.
Kiesza merebut stilleto yang dipegang kakaknya.
"So ceritain dulu kisah manis lo sama abang Dirga."Kiesza menarik kakaknya untuk duduk disampingnya.
Mau tidak mau akhirnya Sheyla menceritakan semua pada adiknya itu.
"So babang Dirga udah kenal lo lama?terus baru romantisan belakangan ini?"Tanya Kiesza saat kakaknya menyelesaikan ceritanya.
"Iya,dulu dia deketnya sama gue eh jadiannya sama yang lain sakit kan."Sheyla membekap dadabya sendiri.
"Cowo cakep ya gitu,kalo ga b******k ya gay."Jawab Kiesza.
"Ka,menurut lo jatuh cinta itu gimana sih?"
Sheyla diam dan menghela nafasnya sejenak.
"Jatuh cinta?Pada dasarnya 'jatuh' ya ujungnya bakal sakit.Jadi kalo lo jatuh cinta jangan heran kalo ujungnya juga bakal sakit.Kalo ga mau sakit jomblo aja terus sampe mampus."
☀☀☀☀☀
"Wih lady's killer is back."Ledek Damar setelah tau Zee menutuskan pacar baru dalam waktu satu jam setelah mereka jadian.
Zee hanya berdecak pelan.
"So.Lo masih punya tekat buat dapetin Kiesza?"Tanya Damar.
Zee menyeringai nista.
"Lo tau kan,kalo gue ngincer cewe ga bakal gue lepas sebelum gue bisa dapetin dia."Ucapnya.
Damar mengagguk pasti.Dia paham betul sifat player Zee.Pokoknya Zee the best of lady killer yang pernah dia kenal.
"Dan lo juga bakal mainin dia juga?"
Kali ini Zee diam sesaat sebelum mengangguk.Anggukan itu juga terkesan ragu.Entah Zee ragu akan dapat menaklukkan Kiesza,nanti malah dia sendiri yang takluk.Ok,lupakan yang terakhir.
"Gue ragu lo bisa dapetin dia."Ucap Damar sembari menerawang dimana Kiesza dengan tidak segan menolak mentah-mentah Zee untuk masuk ke hidupnya.
Gue juga.Timpal batin Zee,namun segera dia hapus pemikiran itu.
"Lo sendiri gimana sama Laras?"Tanya Zee.
Awalnya dia berfikir bahwa Damar juga tertarik pada Kiesza tapi dia salah,Damar malah tertarik pada Laras yang notabennya sahabat dari Kiesza.Kata Damar sebenarnya dia sudah naksir dengan Laras sejak lama tapi Damar yang tidak berani mengganggu gadis yang sedikit 'tidak waras itu'.
"Not bad.Dia asik,ya gitu kalo deket sama calon lo ya udah gila dia."Damar terkrkeh pelan.
Zee menautkan alisnya.
"Calon gue?"Tanyanya.
"Ck...Kiesza calon korban lo.Apa dia calon pacar lo?"Damar tertawa keras saat melihat perubahan mimik wajah pada Zee.
Ganteng sih sayang otaknya lemot.batinnya,Damar tersenyum geli saat menyadari dia baru saja memuji ketampanan sahabatnya sendiri.
Damar dihadiahi lemparan bantal oleh Zee.Tentunya sesudah Zee paham arah pembicaraan Damar.
"Sialan..Dia calon korban gue.Mana mungkin gue beneran jatuh cinta sama dia."
"Ckckck....ati-ati kemakan omongan sendiri mampus lo."Damar melempar lagi bantal tadi.
Zee menyeringai ketika mendapat ide untuk kembali mendekati Kiesza.
"Senyum-senyum kenapa lo.Mikir m***m ya lo."Tuduh Damar.
"Lo tuh yang mesum."Balas Zee cepat.
So,Kiesza kita bakal buktiin seberapa besar pesona gue.Dan seberapa bisa lo ga jatuh cinta sama gue.
☀☀☀☀☀