Bab 63. Andien dibalik Rencana

1160 Kata

Happy Reading Sepulang dari perbincangannya dengan Rafka, Andien langsung menuju rumahnya. Tangisnya pecah begitu kakinya melangkah memasuki kamar. Betapa sakit hatinya ditolak oleh pria yang sangat ia sayangi. Air matanya membasahi pipi, menggambarkan betapa dalamnya luka yang ia rasakan. Rasa sesak memenuhi dadanya. “Aku yakin, Rafka mengatakan itu hanya karena takut. Dia pria yang baik hati. Mungkin dia berbicara seperti itu karena takut Maureen marah, atau jangan-jangan … Maureen yang sengaja memintanya?” gumam Andien di sela-sela isak tangisnya. Bayangan wajah Rafka terlintas di benaknya, semakin menambah perih luka di hatinya. Mungkin otaknya memang sudah gila karena merasa jika Rafka selama ini menyayanginya. Andien berusaha sekuat tenaga mengusir pikiran-pikiran buruk yang ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN