Happy Reading. Keringat dingin mulai membasahi tubuh Nita. Menunggu kedatangan Maureen terasa begitu lama, tak kunjung datang. Ditambah lagi, beberapa pengunjung rumah sakit sesekali melirik ke arahnya, membuat Nita merasa sedikit risih. Ia berusaha untuk tetap tenang, tetapi rasa tidak sabar mulai menggerogoti hatinya. “Duh, lama banget sih ini orang,” gumam Nita pelan, suaranya hampir tak terdengar. Ia tak ingin orang lain mendengar keluhannya. Tangannya mengepal kuat, menahan rasa frustasi yang mulai muncul. Ia melirik jam tangannya, kemudian menghela napas panjang. “Sabar, Nita,” batinnya. Namun, tiba-tiba matanya menangkap sebuah sosok yang familiar di sudut ruangan. Seulas senyum mengembang di bibirnya. Ia langsung bangkit dari duduknya, langkahnya cepat dan penuh semangat.