Tidak salah jika Rayhan piawai dalam berbisnis, ternyata ia juga bisa melakukannya bersama Yuri. Rayhan jelas ingat-ingat lupa kejadian malam itu, apakah Yuri memang menyambutnya atau tidak. Tapi melihat raut wajah Yuri yang sekarang, Rayhan sungguh mengumpat dalam hati. Sial! Jadi benar wanita ini pun menikmatinya juga, dan bisa jadi dia tidak meminum obat yang aku kasih! b******k! Jangan bilang aslinya dia sebenarnya memang bersyukur aku menyentuhnya! "Bapak yakin mau bunuh calon anak bapak sendiri?" Yuri masih mencoba mengambil hati atasannya. Ternyata bayangan janinnya akan diterima dengan pelukan hangat tampaknya hanya angan. Seharusnya, sekalipun lelaki ini mencintai Khansa, Rayhan bahagia akan mendapatkan keturunan. Apalagi Khansa dinyatakan mandul, seharusnya lelaki ini bisa