Jenar melangkahkan kakinya menuju apartemen Alan. Alan akan memberi kejutan untuknya. Ia penasaran kejutan apa yang diberikan oleh laki-laki itu. Andai saja bukan Alan yang mengajaknya kesini, ia sudah pastikan akan memilih tidur. Kini Jenar sudah berada di depan kusen pintu berwarna putih, ia sudah hafal betul di mana letak apartemen Alan. Ia pernah kesini sebelumnya. Jenar menekan bell pada pintu. Sedetik kemudian pintu terbuka, Jenar tersenyum ternyata tepat di hadapannya adalah kekasihnya. Jenar sudah menduga bahwa Alan telah menunggunya. Jenar memperhatikan penampilan Alan, ia mengenakan kaos hitam di padukan dengan jins hitam. Apa yang di kenakannya terlihat sangat menarik. Inilah kekasihnya, Jenar tersenyum memandang Alan. "Masuklah" ucap Alan. Alan menutup pintu itu kembali, ke