Dokter sudah keluar sedari tadi setelah memeriksa Panji dan Pak Wira yang secara pribadi menemui dokter tersebut. Sementara yang lain masih menunggu di depan dengan cemas, belum berani menemui Panji. Entah tadi jatuh ke kolam terlalu keras atau bagaimana, tapi yang pasti Panji belum sadarkan diri juga. Saat para ibu ingin bertanya, langsung dihalang-halangi yang membuat Rania menghentikan langkahnya sebelum bertanya seperti yang lain. Karena dia tahu, semuanya percuma. Dia belum bisa bertemu dengan Panji di waktu ini. Rania tak ada hentinya berpikir. Otaknya memutar kejadian tadi seperti kaset rusak. Dia tidak marah pada Panji. Pun, Rania tidak membenci Panji. Hanya saja, kesempatan yang sudah Rania beri untuk pria itu telah hangus. Panji tak memiliki kesempatan itu lagi. Semuanya suda