Baik kedua sejoli itu hanya diam di kamar pengantinnya. Tidak ada yang spesial. Tidak ada juga bunga-bunga ditabur seperti yang di TV-TV. Yang ada hanya embusan nafas satu sama lain yang tak terdengar. Namun, bisa dirasakan satu sama lain. Mereka sudah menikah, diikat dalam status pernikahan yang mana ada janji sehidup semati di dalamnya. Entah susah, entah senang, Mungkin, mereka memang harus berkahir seperti ini. Jani tidak dapat mengingkari ketetapan yang ada. Sudahlah, yang lalu memang harus berlalu. Jani hanya bisa menerima tanpa boleh menolak semua ketetapan yang sudah ditakdirkan atas dirinya. Memang ini yang terbaik, jalan yang sudah dipilihkan oleh Tuhan. "Hai, belum tidur?" Posisi mereka yang berpelukan sedari tadi tak berubah. Hanya saja, Jani memang tidak bisa tidur di m