88. Lega

2208 Kata

Bersama-sama, Jani mengantar Panji yang ingin melepas Rania pergi. Mereka sedang berada di Bandara sekarang. Bandara yang mana, ini adalah bandara yang selalu Jani datangi tanpa henti. Dengan harapan besar, Panji pulang dan dia yang akan dilihatnya untuk pertama kali. Namun, tidak seperti itu kenyataanya. Yang terjadi jauh lebih besar dari harapan besar yang Jani mimpikan. "Kalau capek ke mobil dulu." Panji mengingatkan saat sedari tadi Jani hanya diam saja. Sebagai orang yang kurang peka sedari dulu as always, Panji menganggap kalau Jani kecapaian. Padahal usut punya usut, Jani sedih mengenang yang sudah berlalu. Sementara Rania yang memang sudah di sana, menunggu keberangkatan hanya duduk diam dan sesekali tersenyum saat berbincang dengan Panji. Jani bukannya cemburu, bukan. Orang ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN