“Alula!” Teriakan seseorang terdengar. Ada Lutfan berdiri di gerbang yang memanggilnya, membuat Alula dan Yongki menoleh ke sumber suara. Wanita itu memicing lalu bergumam sangat lirih, “Pak Lutfan? Kenapa bisa sampai sini?” Yongki menelisik siapa yang memanggil Alula. Ia menilai dari ujung kaki sampai ujung kepala pria yang berdiri di gerbang sana. “Permisi, calon suamiku sudah datang. Dan kamu, Mas. Aku tidak akan melupakan apa telah kamu lakukan ke aku tadi dan aku nggak ridho dunia akhirat,” ujar Alula ketus. Yongki melepaskan cekalan di sepeda motor Alula, membiarkan mantannya itu pergi. Alula pun berlalu dengan sepeda motornya dan berhenti di luar gerbang. Yongki mengikutinya dengan berjalan kaki. “Bapak kenapa ada di sini?” tanya Alula, menghampiri Lutfan. “Bukannya tadi kamu