28

1122 Kata

“Ciee punya temen baru sekarang..” Ledek Stefany. Ia melirik Vero, memasang tampang menghina karena selama ini Vero selalu cemburu tidak beralasan, menargetkan Mischa sebagai objek kekesalannya.   Stefany cukup terkejut. Suami dan mantan kekasihnya mengobrol layaknya kerabat lama, saling bertukar informasi. Yah walaupun sebenarnya lebih tepat dikatakan sebagai wawancara, karena bersumberkan satu pihak saja. Sayangnya, apa yang mereka bahas sungguh tidak penting menurut Stefany. “Sabi ya Ver, kalau kita nongkrong bertiga nanti.” Pancing Stefany, “kan udah temenan.” Alisnya bergerak naik turun, menggoda Vero. Stefany tahu benar bagaimana perangai anak itu. Vero pasti berkilah. “Nga-awur!” Vero gelagapan. Tubuhnya menggeliat seperti cacing kepanasan. Vero tampak tak tenang, meski tangannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN