Empatpuluhdua

1459 Kata

Saat ini Monika sudah berada di ruangan Adam sehabis makan siang, bahkan Kenan suaminya usir keluar ruangan terlebih dahulu. "Nggak usah tegang." Ujar Adam menenangkan. "Apa dia masih lama sampai sininya Mas?" tanya Monika gelisah. "Beliau sudah ada di bawah," jawab Adam. Jantung Monika bergemuruh saat mendengar pintu ruangan Adam di ketuk dari luar. Dia memejamkan mata saat Adam mempersilahkan orang itu masuk keruangannya. Monika reflek berdiri hendak pergi dari ruangan itu, namun Adam yang melihatnya langsung berjalan cepat menghampiri dan menggenggam tangan Monika yang telah berkeringat dingin. Adam heran mengapa Monika bisa setrauma ini pada ayahnya sendiri. "Silahkan duduk Om," ucap Adam sambil tetap menggenggam tangan Monika dan membimbingnya untuk duduk kembali. "Terimakasih."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN