Empatpuluhsatu

1322 Kata

"Monika saya mau bicara," Ucap Adam saat mereka sudah sampai rumah dan selesai membersihkan tubuh masing-masing. "Mau bicara apa Mas?" "Tentang ayahmu, dia ingin sekali bertemu dan bicara sama kamu." "Tapi saya nggak," jawab Monika. Adam menarik nafas dan menghembuskannya pelan. "Tapi sampai kapan? Saya nggak tahu masalah kalian sebenarnya apa, tapi menurut saya kalau kamu terus berlari dan menghindar sampai kapanpun tidak akan pernah bisa selesai Monika." "Saya tahu, dan bagi saya itu tidak masalah. Karena masalah itu datangnya dari dia sendiri." Adam bingung dengan penolakan keras Monika, ingin memaksapun rasanya tak tega. Tapi melihat seberapa besar keinginan ayah dari istrinya itu untuk bertemu sang anak sangat mengganggu hatinya bila dia tak bisa membantu. "Kamu bisa bilang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN