BAB 15

828 Kata
Natalia terbangun dari tidurnya. Ia melihat Sultan yang masih tertidur pulas di sampingnya. Lengan kekarnya memeluk perut Natalia dengan posesif. Natalia menggigit bibir bawahnya kesal. Karena dirinya telah menghancurkan acara bercintanya.   Natalia melihat jam dinding. Jam 1 dini hari. Masih ada beberapa jam sampai sholat subuh. Natalia tidak mau gagal lagi. Ia merasakan miliknya memang masih berdenyut sakit. Tapi, semua wanita melampaui itu. Bahkan cabe-cabean aja mampu menahan itu. Kenapa Natalia wanita terhormat tidak mampu.   Ia malu jika malam ini masih saja gagal. Suaminya sudah berusaha level maksimal. Justru Natalia yang membuat masalah. Natalia tidak terima ini semua. Ia malu mengakuinya.   Natalia pun mengusap lengan Sultan lembut. Mengecupi bahunya. Membuat Sultan terbangun. "Nat?" Gumam Sultan. Natalia tak menjawab ia terus saja menciumi tubuh Sultan. Sultan mencoba memejamkan matanya. Meresapi setiap sentuhan bibir Natalia.   Namun detik berikutnya ia ingat. Jika istrinya itu sedang sakit. Sultan bangun dan memeluk Natalia. Membuat Natalia bengong. "Sultan?" "Jangan, Nat. Kamu masih sakit aku nggak tega Nat. Lain kali aja ya. Tunggu sampai kamu benar-benar siap." Natalia melepas pelukannya. Dan menatap Sultan tajam. "Tapi aku udah siap." Sultan menggeleng. "Belum, Nat. Kamu belum siap, percaya sama aku. Kita masih punya banyak waktu," jelas Sultan.   Natalia manyun. "Tapi, aku maunya sekarang, Sultan." Sultan menghela nafas. Ia mengusap rambut Natalia. "Kamu hanya mau, tapi tubuh kamu belum siap, kasihan kamunya yang kesakitan. Aku nggak tega, Nat." "Tapi...." "Ssttt...."Sultan menutup bibir Natalia dengan telunjuknya. "Kita tidur ya, sudah malam," ajak Sultan. Yang membantu merebahkan tubuh Natalia.   Akhirnya Natalia pasrah. Ini memang salahnya. Dasar payah!! Percuma selama ini Natalia m***m. Kalau saat prakteknya ia gagal!!. Dasar bodoh!!     Semenjak pagi hingga sekarang menjelang sore. Wajah Natalia masih saja di tekuk. Ia merasa sangat bodoh semalam. Semua wanita mampu melalui itu, tapi kenapa dirinya gagal?   Natalia membenamkan kepalanya di antara kedua tangannya di atas meja. Ia merasa malu dan kesal dengan dirinya sendiri. Sultan pasti menertawakan nya sekarang. Selama ini Natalia sudah sangat agresif, tapi saat praktik ia nol besar!!   Lebih baik Sultan kemana-mana. Wajah Natalia memerah membayangkan Sultan saat b*******h di atasnya. Wajahnya terlihat sangat bernafsu ketika menikmati tubuh Natalia. Setiap inci tubuh Natalia telah di jamah dan di rasakan oleh bibir Sultan. Sumpah ... Semalam sangat menakjubkan. Natalia harus melakukannya lagi nanti malam. Pokoknya harus!!!   "Nat." Natalia langsung melihat siapa yang memanggilnya. Lalu tersenyum bahagia dan lari ke dalam pelukan Sultan. "Kenapa?" Tanya Sultan bingung. "Aku kangen," jawab Natalia manja. Sultan hanya tersenyum dan balas memeluk tubuh istrinya.   "Kamu sudah makan?" Tanya Sultan. Natalia mengangguk menggeleng. "Makan yuk," ajaknya. Natalia langsung mengangguk. Dan menggenggam jemari Sultan. Mereka makan setelah memesan makanan di cafe Natalia.   "Belepotan," ucap Sultan. Natalia tersentak dan buru-buru melap bibirnya. Sultan hanya tersenyum dan kembali melahap makannya. "Sultan," panggil Natalia. Sultan meliriknya dan menyuap mie goreng seafood nya. "Apa?" "Nanti malam, kita coba lagi ya." Uhuk Uhuk Uhuk   Sultan tersedak. Natalia langsung memberikan air mineral. Sultan meneguknya dengan cepat. "Ke...kenapa?" Tanya Natalia panik. Sultan melihat sekeliling. "Nat, tolong bicara hal pribadi seperti tadi jangan di tempat umum seperti ini, malu." Natalia tersenyum malu. "Ia, maaf." Sultan menghela nafas. Lalu melanjutkan makannya. "Oh ya, Sultan." "Kenapa?" "Kok, kamu tumben ke sini nya cepet banget?" "Kerjaan nggak banyak, jadi bisa pulang cepat." Natalia ber-oh-ria. "Makan, dari tadi cuma di aduk-aduk aja." Natalia melihat makanannya dan tersenyum canggung. Lalu memakan nasi goreng seafood nya.     Natalia nampak menunggu Sultan dengan pakaian terbaiknya. Ia sudah menyiapkan lingerie seksi warna hitam. Tubuh seksinya terekspos sempurna.   Sultan masuk setelah pembicaraan nya dengan pak Komar selesai. Sultan tak begitu melihat Natalia karena lampu kamar sengaja di matikan oleh Natalia. Sultan mencari stop kontak dan menyalakannya. Sultan langsung menuju kamar mandi tanpa menoleh ke arah Natalia yang tiduran di ranjang dengan tubuh di tutup selimut.   Mungkin Sultan mengira Natalia sudah tidur. Selesai membersihkan diri. Sultan keluar dan tersentak saat melihat Natalia sudah berdiri tepat di hadapannya dengan lingerie seksinya. Pose menantang Natalia peragakan. Sultan susah payah menelan salivanya.   "Nat... Kamu." "Kenapa, sayang?" Tanya Natalia lembut. Ia mendekat ke arah Sultan dan perlahan mengusap d**a bidangnya. Ia raba dan kecupi dengan lembut. Sultan akhirnya terbuai dan menarik dagu Natalia. Ia kecup dan lumat. Mereka berciuman dengan panas.   Natalia mencoba melepas kemeja Sultan sementara Sultan berusaha melepas lingerie seksi milik Natalia. Mereka terus b******u. Desahan demi desahan mulai bergema di kamar mereka.   Kini baik Natalia maupun Sultan sudah telanjang bulat. Seperti biasa Sultan akan mengeksplorasi tubuh Natalia. Menciumi semua yang ia lihat dan lewati.   "Sultan, sekarang sayang," pinta Natalia tak sabar. Sultan pun bangun dan memposisikan dirinya. Ketika hendak memasukkan kepala junior. Sultan merasa heran. Ia melihat ada darah keluar dari kemaluan Natalia. Padahal belum di masukkin kok udah berdarah? Gumam sultan bingung. "Nat." "Hmmm?" "Kok, punyamu udah berdarah sih?" Tanya Sultan. Natalia bengong. "Darah?" "Iya," jawab Sultan. Natalia langsung bangun dan melihat ke bawah. Ia mengingat-ingat. "Arrgghhh!!!" Teriak Natalia kesal. Sultan kaget dibuatnya. "Kenapa, Nat?" "Maaf, Sultan. Malam ini kita nggak bisa lagi?" "Tapi, kenapa?" "Aku, menstruasi," jawab Natalia lirih.   Junior Sultan langsung layu seketika.    
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN