Ch.5 Kebenaran?

1045 Kata
"Selamat datang,gadis kecil"ucap sebuah suara. "Siapa itu? Keluar"Meilan berteriak kaget mencari sumber suara itu. Ia mengedarkan pandangannya ke segala arah. Namun, tetap tidak bisa menemukan sumber suara itu. "Hehe. Tenanglah gadis kecil, aku akan mengutus seseorang untukmu" Kemudian tanpa diketahui Meilan, seorang perempuan muncul dibelakangnya. Perempuan itu sangat cantik. "Halo Mei. Selamat datang di Lembah Simo" ucap perempuan itu. Kemudian, Meilan berbalik dan menemukan perempuan itu. Ia terkejut karena perempuan itu memanggil namanya di kehidupan sebelumnya. "Siapa kau? Dan bagaimana aku bisa ada disini?" Tanya Meilan dengan tatapan waspada pada perempuan itu. Perempuan itu kemudian terkekeh." Aku adalah Putri Liu Xiao Lan yang asli yang menempati tubuhmu sebelumnya" jawab perempuan itu dengan senyum lembut. "Apa! Jadi kau adalah putri Liu Xiao Lan. Ah maafkan aku putri, tapi bagaimana bisa putri tahu namaku dan bagaimana aku bisa ada disini?" Tanya Mei bingung. "Ah tidak apa-apa. Tentu aku tahu namamu dan yang membawamu kesini adalah aku sendiri" jawab putri Xiao Lan dengan senyum lembut masih menghiasi wajahnya. "Tapi kenapa?" Tanya Meilan lagi. "Baik akan aku jelaskan tapi sebelumnya silahkan duduk diatas meja batu ini dulu" ucap putri Xiao Lan sambil menunjuk meja batu yang ditetesi darah Meilan tadi. Meilan mengikuti instruksinya tanpa perlawanan dan duduk diatas meja batu itu. Kemudian putri Liu Xiao Lan mulai menjelaskan semuanya. "Sebenarnya tubuhku sebelumnya hanyalah sebuah wadah yang dipersiapkan untuk jiwamu tempati. Aku hanya sebagai pelindung sekaligus pemilik sementara tubuh itu." "Tunggu jadi maksud Yang Mulia Putri adalah aku memang ditakdirkan untuk sampai dibenua ini? Tapi kenapa aku?" Tanya Meilan kaget. "Ya bisa dikatakan begitu. Kenapa? Karena kau adalah orang spesial yang terpilih untuk menuntaskan amanat dari dewa yang akan kau pegang nanti. Tapi untuk saat ini aku belum bisa memberi tahumu apa amanat itu karena kau belum siap. Tapi yakinlah suatu saat nanti akan ada saatnya kau diberi tahu" putri Xiao Lan menjelaskan. "Jadi apa tujuan aku dibawa kesini? Apa hanya ingin menyampaikan tentang hal ini saja?" Tanya Meilan penasaran. "Tentu tidak. Kau aku bawah kesini untuk mempersiapkanmu. Aku hanya sebagai perantara saja" ucap putri Liu Xiao Lan dengan senyum misterius. Kemudian ia melambaikan tangannya, selang beberapa saat kemudian lima pilar yang mengelilingi tempat duduk Meilan bercahaya sangat terang. Setelah itu keluarlah 5 cahaya berbeda warna dan mengelilingi tubuh Meilan. Tapi anehnya saat ia mencoba menggerakkan tubuhnya untuk menghindar, ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya itu seolah tubuhnya telah dikunci oleh suatu mantra. 'Sial' 5 cahaya berbeda warna itu terus mengelilingi tubuhnya dan mengeluarkan benang-benang halus dan melilit tubuhnya. Saat benang-benang itu menyentuh tubuhnya, rasa sakit menyelimuti tubuhnya seperti ditusuk beribu-ribu jarum sampai ke jantung dan hatinya. Ia menekan rasa sakit itu dengan memejamkan matanya hingga ia tidak tahan lagi dan kehilangan kesadaran. ⚘⚘⚘⚘⚘ "Nona! Nona bangun nona" Mata Xiaolan berkedut sedikit merasakan goncangan pada tubuhnya, hingga matanya akhirnya terbuka. "Syukurlah nona sudah bangun. Hamba sangat khawatir tadi" ucap orang itu yang ternyata adalah Yin Li. "Apa yang terjadi?" Tanya Xiao Lan bingung menatap Yin Li. "Sebenarnya tadi nona saat aku masuk untuk menghantarkan obat dan makanan, aku mendapati tubuh nona diliputi oleh cahaya yang aneh dan tubuh nona bergetar hebat. Jadi hamba panik dan mencoba membangunkan nona. Tapi syukurlah nona tidak apa-apa". Jawab Yin Li dengan raut wajah khawatirnya yang sedikit rileks. Xiao Lan mengerutkan keningnya mencoba mencerna apa yang sebenarnya tengah terjadi. 'Apa karena mimpiku barusan ya?. Ah sudahlah nanti aku pikirkan lagi' Xiao Lan membatin. Kemudian Xiao Lan memakan makanan yang dihantarkan Yin Li tadi dan meminum ramuan obat. Jujur ia sangat tidak menyukai rasa obat ini, rasanya sangat pahit sungguh ia berharap cepat sembuh agar tidak meminum ramuan ini lagi. Kalau di masa depan ia punya waktu, ia pasti akan membuat parian rasa baru agar ramuan ini mudah diminum. Mungkin rasa buah-buahan cocok. "Oh iya nona. Tadi guru Xu bilang jika nona tidak sibuk ia meminta agar nona menemuinya di ruangannya" Yin Li menyampaikan amanat. "Memangnya ada apa?" Tanya Xiao Lan. "Maaf nona tapi hamba tidak tahu. Guru Xu tidak mengatakan tujuannya, lebih baik nona temui saja agar lebih jelasnya" jawab Yin Li "Baiklah, antar aku kesana" kemudian Xiao Lan mengganti pakainnya dan bergegas keluar untuk menemui guru Xu. Dalam perjalanan menuju kesana ia bertanya-tanya kenapa guru Xu ingin ia menemuinya apakah ada hal penting. Xiao Lan terus melangkahkan kakinya dan Yin Li mengikutinya dari belakang. Sesampainya di ruang gu Xu~ "Salam guru Xu" Xiao Lan memberi hormat kepada guru Xu. "Tidak usah terlalu formal nona Lan. Anggap rumah sendiri" sambut guru Xu ramah dan tertawa kecil. "Guru Xu ada apa anda memanggil saya? Apakah ada sesuatu yang penting?" Tanya Xiao Lan langsung ke poin utama karena penasaran. Guru Xu tertawa kecil. "Begini nona kan pernah bilang ingin belajar seni beladiri. Dan saya sudah menyetujuinya" "Ya benar apakah ada masalah guru Xu?" Tanya Xiao Lan. "Tidak, tidak ada masalah hanya saja yang akan melatih anda bukanlah saya melainkan Guru Besar Ying" jawab guru Xu. "Tapi bagaimana dengan Yin Li?" Tanya Xiao Lan lagi. "Kalau masalah Yin Li saya sendiri yang akan mengajarinya" jawab guru Xu lagi. "Oh...jadi kapan latihannya akan dimulai?" Tanya Xiao Lan penasaran. Ia sudah tidak sabar. "Sabar nona sabar sebelum itu kita harus melakukan tes elemen dan kekuatan roh terlebih dahulu. Mari ikuti saya" kata guru Xu dan beranjak dari duduknya berjalan ke sebuah ruangan yang kebetulan bersebelahan dengan ruangannya. Xiao Lan menatap takjub saat memasuki ruangan itu. Sungguh menakjubkan. Ruangan itu ditata rapi dengan berhiaskan dinding kayu berukiran unik. Ditengah ruangan terdapat sebuah meja yang diatasnya terletak sebuah bola kristal sebesar bola kaki jernih yang cantik. Di depannya ada tujuh warna batu berbentuk bola kecil seukuran bola pingpong mengelilingi bola kristal itu. Warna batu itu adalah: putih,merah,jingga,kuning,hijau,biru,dan ungu. "Ini adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besar kekuatan yang dimiliki seseorang. Cukup letakkan tanganmu diatas bola kristal ini dan alirkan kekuatanmu kedalamnya sampai batas penuh yang kau miliki" jelas guru Xu dengan singkat. Xiao Lan dan Yin Li hanya menganggukkan kepala saja menanggapi. "Sekarang Yin Li kau maju terlebih dahulu. Letakan tanganmu diatasnya dan salurkan kekuatanmu kedalamnya. Mengerti" guru Xu menginstruksikan. Yin Li mengikuti tanpa perlawanan. Ia melatakkan tangannya diatas bola kristal itu dan menyalurkan kekuatannya kedalamnya. Kemudian sesuatu yang menakjubkan terjadi. ❤
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN