Sesampainya Mawar didalam kamarnya, dia langsung menutup rapat pintunya lalu tidak lupa juga dia mengunci pintunya, dia mengelap bibirnya, dia masih mengingat gimana tadi Marcel mencium bibirnya. Mawar terus saja mengelap bibirnya, "Dasar b******k!" Ketusnya yang merasa sangat emosinya. Mawar benar - benar menyesali keputusannya karena sudah bersikap baik dan memohon terus kepada Marcel, namun, Marcel bahkan tidak mendengarkan dan memperdulikannya sama sekali. Dan membuat Mawar semakin kesal adalah Marcel sudah mencuri ciumannya, ini kali pertamanya bagi Mawar merasakan ciuman dengan sangat sesadar sadarnya. "Apa yang sedang dia pikirkan sampai dia telah berani menciumku seperti itu? Apa dia pikir kalau aku ini w************n apa?" Ketus Mawar terus menerus sampai dirinya benar - benar