Marcel yang baru saja tiba di Perusahaan Kakaknya langsung berusaha untuk menghubungi Mawar, namun, Mawar tak kunjung menjawab teleponnya. "Sudahlah sebaiknya aku langsung saja menuju ruangannya untuk memberikannya sebuah kejutan." Ucap Marcel lalu memutuskan untuk turun dari dalam mobilnya.
Dia turun dengan membawa seikat bunga Mawar putih yang begitu harum, "Aku yakin kamu pasti akan sangat terkejut melihatku ada disini, Sayang!" Marcel berjalan menuju kedalam Perusahaan. Sesampainya disana, wajah senyumannya terganti dengan wajah tatapan tajam ketika melihat Sang Kakak menggendong tubuh Sang Istri yang sudah tak berdaya. Bunga Mawar yang dipegang olehnya pun langsung terjatuh begitu saja dari tangannya.
"MAWAR!" Teriaknya dengan histeris lalu segera menghampiri Kakaknya.
"Apa yang su
