Abizar membuka matanya. Ada Runa di sampingnya, di pelukannya dengan posisi seperti telungkup. Keduanya sama sama tidak mengenakan pakaian kecuali sehelai kain yang menutupi area sensitif di bagian bawah tubuhnya. Ia mengecup puncak kepala Runa dengan lembut. "Aku sayang sekali sama kamu Runa sayang," Abizar menggumam. Tiba tiba saja, Runa secara perlahan membuka matanya. "Abi, dingin," Runa semakin merasuk ke dalam pelukannya. "Kita bisa dibilang tidak berpakaian, dan suhu AC delapan belas derajat," ucap Abizar. Runa hanya tersenyum, "Peluk aku. Erat." Abizar mengikuti permintaan kekasihnya. Ia memperhatikan bahu Runa yang putih tanpa noda, rambutnya yang tebal bergelombang, juga punggungnya yang mulus dan lembut. Pemandangan pagi hari yang indah. Runa menggerakkan tubuh

