TANGKAP

1305 Kata

Abizar ingin menoleh tapi todongan senjata di punggungnya membuatnya tidak ingin gegabah. Apa ini senjata api? Ia melangkah masuk dengan tenang. Abizar tahu kalau lelaki di belakangnya ini tidak akan nekat kalau dia tidak melawan. Dari sudut matanya, ia melihat kalau Dipa menutup pintu. Lelaki yang ada di belakangnya maju ke depan dan menodongkan senjata ke hadapannya. Ternyata sebuah pisau. Sepertinya tadi dia menggunakan handle pisau untuk menekan punggungnya. Ia tak gentar. Sesuai dugaan, lelaki itu Bayu Senna, Catering Manager dari Grande Restaurant. Abizar diam dan tak berbicara sepatah katapun. Ia hanya menanti Bayu membuka mulutnya. Aku tidak bisa memancing emosinya dengan pisau di tangannya. Selain itu, aku harus menggali informasi terlebih dahulu. "Runa milikk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN