Bab 38

1917 Kata

    “Gue tau Revan sama Pinka ke mana. Kalau lo mau nyusulin mereka, gue kasih alamatnya,” ucapku kepada Aric.     “Emang mereka ke mana?”     “Ke restoran Mamanya Revan,” jawabku.     Aku menyambar tas slempang yang berada di tempat tidur. Aku memang tak membawa banyak barang ketika pulang ke rumah. Aku hanya membawa barang yang penting saja, seperti dompet dan ponsel.     “Lo mau balik sekarang?” tanya Aric yang kini sedang bersandar pada jendela kamarku. Ia menatap arah luar jendela.     “Iya. Gue harus ketemu sama Azel buat jelasin semuanya. Gue pengin Azel sama Tante Erina baikan,” jelasku.     “Lo udah berhasil ngehubungi dia?” tanyanya lagi.     Aku menggeleng. “Masih belum diangkat,” jawabku.     “Apa nggak sebaiknya lo nunggu dia angkat telepon lo dulu baru balik ke Jakart

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN