Khavi makan malam bersama Zahra dalam diam, setelahnya dia masuk ke dalam kamar Zahra, tanpa berkata sepatah katapun pada gadis yang juga berstatus sebagai istrinya. Hatinya sedang tidak karuan, ada rasa tak sabar ingin menjadikan Vanya istri satu-satunya. Seandainya hari itu sudah tiba, ia pasti tidak akan di usir dari kamarnya dan bisa tidur bersama Vanya setiap malam. "Sejak kapan di kamar kamu nggak ada sofa Ra?" tanya Khavi setelah Zahra menyusulnya ke kamar. "Memang sejak awal nggak ada, Mas. Kamu aja yang nggak pernah masuk ke sini." Khavi terdiam, ya, sejak menikahi Zahra, memang baru kali ini dia memasuki kamar istrinya itu. "Zahra, apa kamu yakin mengizinkan saya tidur di sini?" tanya Khavi sekali lagi. "Kita suami istri, tidak ada yang salah dengan hal itu bukan?" "Tapi

