“Kenapa kalian bisa nyimpulin kalo semua ini emang rekayasa?” tanya Pangeran pada ketiga temannya. Awan menyesap rokok dalam, lalu mengeluarkannya cepat melalui mulut. Sedangkan Yuda kembali meminum minuman kaleng jatahnya. “Yang jelas, itu paku gede nancepnya di ban, bisa di pinggir, bukan dibawah yang kemungkinan keinjak sama ban motor.” Tutur Mico. “He’em, jadi kek ditembak dari jauh.” Sahut Awan. “Masa’ gitu aja lo nanya sih, dasar seperempat!” timpal Yuda. “Ppck, kamvret!” Pangeran nonyor kepala Yuda. Mereka terdiam beberapa menit, sibuk dengan pikiran masing-masing. Pangeran memilih membuka minuman kaleng, lalu mengupas kacang kulit yang ada diatas meja. “Gue rasa ... itu orang emang ngincer si Yuna deh.” celetuk Mico memecah keheningan. Pangeran dan Awan langsung natap bocah