Yuna menaruh tas kedalam laci, tak begitu lama Yuni menyusul masuk. Cemberut menatap Yuna yang mulai mengambil penghapus, lalu menghapus sisa tulisan di white board depan kelas. “Diih, ninggalin.” Kesal Yuni, menaruh tasnya didalam laci. Yuna sedikit menoleh, terkekeh kecil. “Kamu kan lagi kepo sama mobil mewahnya,” Mendudukkan p****t dikursi, lalu tersenyum lebar. “Iya, tapi aku juga nggak kenal siapa yang datang tadi itu. Dia belum pernah kesini sebelumnya.” Tak terlalu menanggapi cerita Yuni, Yuna fokus membersihkan meja guru dan mengisi absensi depan kelas. Berkumpul dengan teman-teman sekolah, itu bisa membuat hatinya merasa lebih baik dan melupakan semua masalah. “Na,” Panggilan yang membuat Yuna menghentikan aktifitas. Menoleh, menatap Arga yang kini masuk kedalam kelas. Sedik