Mulutnya manyun, menjatuhkan p****t ditepi kasur dengan kasar. Tangannya men-scrool chat roomnya dengan Pangeran. Sudah seminggu suaminya tak pernah lagi mengirim pesan. Ya, walau memang dia tak pernah sekali pun membalasnya, tapi membaca pesan yang dikirim Pangeran setiap hari cukup mampu mengobati rasa rindu. Selain itu, membuat hati Yuna tenang karna itu berarti, Pangeran masih selalu mencintainya. Namun, seminggu ini ponselnya selalu membuat kecewa. Pesan yang ia tunggu tak satu pun yang masuk. Menggigit bibir bawah, menatap lagi layar ditangan, lalu membuang nafas panjang. “Izroil, kamu udah lupain aku ya?” gumamnya, ngomong sama foto profil di aplikasi hijau yang bergambar wajah tampan suami. Menjatuhkan tubuh ke kasur, lalu menaruh ponsel di kening. “Harusnya kan aku seneng, karn