Senin pagi.
Dengan persiapan yang matang, Yuna tersenyum didepan cermin rias. Memantapkan hati untuk mengikuti ujian kenaikan kelas di hari pertama.
“Pak, Buk, doain Yuna ya. semoga Yuna bisa selesaiin soal dengan benar dan tentu hasilnya selalu bikin kalian bangga.” Monolognya dengan menatap pantulannya sendiri. “Huufftt ....”
Buru-buru ia menghapus embun yang hampir aja netes. “Yaampun, kangen banget dipeluk bapak pas mau berangkat ujian gini. Lalu di kasih doa yang selalu bikin aku tenang ngerjain soal.” Air mata beneran netes membasahi kedua pipi.
Yuna mendudukkan p****t ditepi ranjang, menutup wajah dengan kedua tangan. Terisak kecil mengingat kenangan yang tak akan pernah hilang dari ingatan.
“Ya Allah, aku kangen Bapak sama Ibuk, hiks ....”
Klunting!
Meraih ponsel yang ia le
