“Kenapa?” Cukup terkejut saat dengan tiba-tiba Pangeran mendorong kedua bahunya. Membuat ciuman mereka terlepas. “Turun lo!” ketus Pangeran, mengusap bibir bekas saliva Intan tadi. “Beib, kamu kenapa?” tanya Intan yang nggak ngerti. “Turun, gue bilang!” ucapnya sedikit meninggi. Untuk pertama kali Pangeran membentaknya. Dengan masih bingung, Intan turun dari pangkuan Pangeran. Berdiri berhadapan dengan cowok manis yang kini sibuk membenarkan hoddie. “Bieb, ini kamu kenapa?” menyentuh lengan Pangeran, meminta penjelasan. “Ok, maaf kalau aku paksa kamu untuk ... untuk ngelakuin hal yang belum pernah kamu lakuin. Maaf, tapi aku Cuma ... Cuma ....” Intan terlihat bingung. “Entah, aku terlalu cinta sama kamu. Aku Cuma pengen dimanjain kamu.” Pangeran menepis kasar tangan Intan. “Gue eng