Awalnya memang sangat nervous, gugup, sampai keringat dinginnya keluar terus. Tapi melihat bagaimana tanggapan semua teman-teman padanya, Yuna sedikit merasa tenang. Berusaha meyakinkan diri sendiri untuk lebih percaya diri lagi. “Astaga, Na, sumpah, kamu beda banget sama yang dulu.” “Diih, iri deh. cantik banget kamu sekarang.” “Sekarang kamu keliatan modis banget.” Tania, Vera dan Mawar nyamperin Yuna saat guru sudah pergi dari kelas. Mereka bertiga menatap kagum ke Yuna yang kini memaksa untuk tersenyum dan membuang rasa malu serta takut yang selalu dengan tiba-tiba muncul sendiri. “Heh, biasa aja lah liat Yuna-nya. Kalian liatnya kek liat mama dede.” Sembur Yuni yang duduk satu meja sama Yuna. Tangannya menyapu wajah Vera dengan kekehan kecil. Yuna menoleh, sedikit melotot. “Diih