Eps 45. Semangat

1739 Kata

Berdesis pelan, Sultan menggaruk kening dengan tubuh yang bersandar dipintu balkon. Satu tangan berada dimulut dengan selipan rokok yang menyala. Kembali melirik adik satu-satunya yang masih aja diam dengan menatap ponsel ditangan. Tentu ada foto Yuna disana. “Lo cowok, anjiing! Cengeng bener!” celetuknya. Greget banget liat Pangeran yang ngurung diri hampir dua bulan ini. Beneran kek nggak punya semangat hidup. Cuma diem dikamar baca tulisan Yuna sama natap foto Yuna. Nggak guna banget! “Nggak usah ngebacot deh! Lo nggak ngerti rasanya ditinggal pas sayang-sayangnya. Jad—“ “Gue udah katam soal sakit hati. Nggak usah nge-gurui lo! Bacot!” kesal Sultan, melempar putung rokoknya keluar balkon. Pangeran melirik kakaknya yang terlihat marah. Hanya menghela nafas panjang, lalu kembali mena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN