59. MoonCake

1770 Kata

“Erlan, Bangun!” bisik Fiya yang merasa malu saat semua mata menatap ke arahnya.  “Aku gak akan bangun sebelum kamu menjawab lamaranku, Fiya,” kata Erlan.  “Saking seringnya kamu bercanda, aku sampai tidak bisa membedakan mana yang serius mana yang tidak, Erlan,” ucap Fiya.  “Dulu kita sering bercanda, tidak ada hal serius yang ada di antara kita. Lalu kita berpisah sekian lama, kita dipertemukan dan kamu melamarku. Kalau ini hanya sebatas lelucon, hentikan sekarang, Erlan,” ujar Fiya lagi. Fiya menangis tersedu-sedu.  Sahnum dan Kabiru yang sejak tadi datang pun menatap Fiya dengan pandangan iba. Sahnum yang tahu jelas bagaimana kehidupan berat Fiya. Sahnum juga tahu kalau Fiya sering keluar masuk club malam hanya untuk mencari secercah perhatian di sana. Dengan memabukkan diri, Fiya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN