"ayolah, kamu jangan terlihat begitu bingung."
Pak Teddy mengusap pucuk kepala ini. "Dia memang anaku, namun aku masih belum memiliki seorang istri." jelasnya, untuk menjawab semua pertanyaan yang ada di kepala ini.
"Aku bertemu dengannya ketika aku berada di Bandung. Dia sebenarnya anak dari kakak ku. Namun karena kakak ku meninggal ketika aku berkunjung, sehingga aku membawanya ke sini untuk tinggal bersama ku." jelasnya. Barulah aku mengerti kenapa dia memiliki anak berusia 17 tahun, disaat dia batu berusia 30 tahun.
"Oh." ku temukan kedua mata gelap itu menjadi beku. Aku sungguh tidak berniat untuk mengetahui semua rahasianya. Aku hanya penasaran saja, kenapa ia memiliki ayah yang masih muda.
"Kamu mau pulang sekaranga?" tanya nya padaku.
"Iya." untuk kali ini, mungkin aku tid
