Kenangan Kita.

1210 Kata

Di meja belajarnya, sebuah laptop menyala dengan cahaya yang kontras dengan temaram kamar. Tak ada lampu utama yang dinyalakan—hanya meja belajar kecil, tumpukan buku yang tak dibuka, dan mug berisi teh yang sudah dingin sejak tadi siang. Layar laptop menampilkan dokumen terbuka. Bukan tugas kuliah. Bukan skripsi. Tapi sebuah email. Yang belum pernah terkirim. Judulnya: “Untuk Kamu yang Aku Tinggalkan.” Ditujukan untuk Adrian. Tapi masih tersimpan di folder Draft, seperti sebagian besar isi hatinya—yang terlalu sering ia tahan, terlalu lama ia diamkan. Tangannya ada di atas keyboard. Jari-jarinya diam, hanya sesekali bergerak saat ia membaca ulang setiap kata. “Adrian … kamu nggak tahu, tapi aku masih ingat semua hal tentang kita. Tentang malam mie ayam dan kopi tanpa gula. Tentang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN