Hampir Kehilangan Diriku Sendiri

1094 Kata

Tanpa berkata apa-apa, ia mulai mengemasi barang-barangnya. Jaket, charger, catatan kuliah, parfum mini, hingga ... sandal jepit favoritnya yang nyaris putus. Zul bangkit dari duduknya. “Nayla … kamu mau ke mana?” “Ke kost,” jawabnya pendek. Tangannya sibuk memasukkan barang ke dalam tote bag, seperti tentara yang harus cepat pergi dari medan perang. “Aku nggak mau ikut-ikut skenario Ayah lagi. Aku bukan tokoh pendukung dalam cerita Ayah.” Zul berusaha meraih lengannya. “Nay, tunggu dulu. Dengar dulu penjelasan Ayah—” Nayla menepis tangannya. Tatapannya tajam, berkilat penuh luka. “Dengar?” Ia menahan tawanya, pahit. “Sekarang Ayah minta aku dengerin? Setelah selama ini Ayah jalanin semuanya di belakang aku?!” Ia menunduk sejenak, lalu menatap ayahnya sekali lagi. “Udah cukup. Mul

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN