Kejutan.

1220 Kata

Selama makan, Nayla tidak berhenti menatap jarinya. Cincin itu—sebuah berlian mungil tapi berkilau—tampak terlalu cantik di tangannya. Jemarinya beberapa kali memutar-mutar cincin itu, seperti memastikan benda itu nyata. Adrian memperhatikan. “Kalau kamu tatap itu terus, cincinnya bisa malu dan lari loh.” Nayla mendengus. “Aku cuma … takut ini cuma mimpi. Besok bangun, semuanya hilang.” Adrian meletakkan garpu, lalu meraih tangannya di atas meja. “Kalau besok kamu bangun dan semua ini hilang … aku bakal lamar kamu lagi. Di tempat yang sama. Dengan cincin yang sama. Sampai kamu yakin.” Nayla mengedip pelan. “Itu manis … tapi juga agak menyeramkan, kamu tahu.” “Kenapa?” “Karena kedengarannya kayak kamu bakal ngikutin aku sampai ujung dunia.” Adrian tersenyum lebar. “Oh, itu udah masuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN