“Ma, aku dan Nayla punya rencana,” ujar Adrian serius tapi dengan senyum di bibirnya. “Sebelum kita benar-benar pindah ke apartemen, aku ingin mempertemukan Mama dengan keluarga Nayla.” Nayla tersenyum antusias, sedangkan Riana mengerutkan alis, sedikit terkejut tapi juga penasaran. “Kapan dan dimana, Nak? Apa kalian mau bikin acara besar?” tanya Riana, nada suaranya hangat dan antusias. Adrian menggeleng. “Bukan acara besar, Ma. Aku cuma ingin dua keluarga kita saling kenal dan dekat. Karena nanti kita semua akan jadi keluarga besar. Aku harap Mama dan orang tua Nayla bisa saling memahami, dan kita bisa jalan bersama.” Riana tersenyum lembut, matanya berkaca-kaca. “Aku suka ide itu. Aku juga ingin tahu lebih banyak tentang keluarga Nayla. Terima kasih sudah memikirkan hal ini, Nak.”