Hujan rintik yang lembut turun sejak siang hari, membasahi trotoar dan dedaunan di taman kecil yang letaknya tak jauh dari kampus. Udara sore itu dingin, tapi tak sampai menusuk tulang. Kabut tipis menggantung di antara pepohonan, menyelimuti ruang yang biasanya ramai oleh gelak tawa mahasiswa yang melewati jalan setapak. Kini, hanya ada suara hujan dan gesekan daun yang perlahan ikut mengiringi langkah seorang perempuan kecil berkerudung abu-abu yang berjalan pelan menyusuri trotoar. Nayla menarik hoodie-nya sedikit lebih rapat di sekitar wajahnya, membiarkan tetes-tetes air menempel dan merayap perlahan di kulit tanpa perlindungan. Rambutnya yang semula panjang ia gulung seadanya ke atas kepala dengan jepit rambut. Tak ada sapuan makeup yang menyaput wajahnya—hanya wajah polos yang sedi