Break?

1097 Kata

Matahari pagi menyelinap pelan lewat celah tirai jendela kamar kos Nayla. Cahayanya menimpa lantai, meja, dan sebagian ujung kasur, tapi tak cukup hangat untuk mengusir dingin yang merambat dari dalam dadanya. Nayla duduk bersandar pada bantal, selimut masih melingkar di kakinya, meski sudah lewat pukul tujuh. Ia memandangi layar ponsel di tangan. Notifikasi sunyi. Tak ada pesan baru dari Adrian. Helaan napas Nayla berat. Matanya sedikit sembap, tapi tidak menangis lagi. Bukan karena sudah membaik, tapi karena sudah terlalu lelah untuk memaksa air mata keluar. Dia tahu Adrian sudah jujur. Dia tahu ciuman itu bukan atas keinginannya sepenuhnya. Dia tahu Kirana bukan hanya masa lalu, tapi juga ... bayang-bayang yang mungkin tak pernah benar-benar pergi. Tahu. Tapi percaya? Itu ..

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN