Rani Menyadarkan.

1055 Kata

“Rani, kuping gue bisa budeg,” gerutu Nayla sambil menekan tombol volume. “Tenang. Musik keras itu terapi jiwa yang patah,” jawab Rani, cuek tapi sok bijak, seperti biasa. Gadis itu sebelas dua belas dengan sahabatnya. Katakanlah aefrekuensi sebenarnya, hanya saja kali ini Nayla sedang tidak mood. Nayla menatapnya malas. “Kita mau ke mana lagi sih?” Rani nyengir, sambil menyalakan sein ke kiri. “Tempat yang bikin lo inget siapa lo sebelum lo jadi ... nangisan.” Nayla mengerutkan dahi. “Maksud lo?” “Lo Nayla. Cewek yang bisa debat sama dosen kayak lagi ikut ajang pencarian bakat. Yang ngakak cuma gara-gara liat orang jatuh dari sepeda di video YouTube. Lo bukan cewek yang diem gara-gara satu cowok. Kecuali cowok itu Ryan Gosling, mungkin bisa gue maklumi.” Nayla tak bisa menahan tawa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN