Kecewa yang Dalam.

1053 Kata

“Ayah takut, Nayla …,” ucapnya dengan nada patah. “Takut nggak bisa jagain kalian. Takut gagal sebagai kepala keluarga. Takut … kehilangan segalanya.” Nayla menggigit bibir bawahnya. Matanya mulai berkaca-kaca. Ia menatap langit malam yang berpendar samar, mencari kekuatan dalam diam. “Kalau Ayah kehilangan aku … apa itu bukan kehilangan juga?” Kalimat itu menggantung di udara. Menusuk. Zul menoleh penuh kali ini, memandangi putrinya. Gadis yang selama ini ia anggap kuat, mandiri, dan dewasa sebelum waktunya—ternyata masih punya luka yang ia abaikan. Yang tak pernah ia dengar karena terlalu sibuk jadi ‘laki-laki tangguh’. “Ayah nggak mau kehilangan kamu, Nay,” ucapnya akhirnya. “Tapi Ayah juga nggak tahu lagi caranya bertahan.” Nayla menarik napas panjang. Udara malam masuk, dingin d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN