Pov Adrian dah Nayla.

1067 Kata

POV Adrian Adrian duduk di ruang dosen yang lengang. Jam dinding berdetak pelan, dan suara AC mendesis di atas kepala seperti desahan rahasia yang tak pernah tuntas. Cahaya sore menembus tirai jendela, menari pelan di atas berkas-berkas skripsi yang belum ia sentuh. Tapi pikirannya tidak ada di situ. Pikirannya ada pada seorang gadis yang duduk dua lorong di depan kelas pagi tadi, mengenakan sweater biru laut dan tatapan diam yang entah kenapa terasa jauh. Nayla. Sejak kepulangan mereka dari Jepang—sejak ciuman itu, sejak pengakuan sederhana di bawah lampu kota yang sepi—hidup Adrian berubah. Dunia akademik yang dulu kaku dan terukur, kini dipenuhi sesuatu yang jauh lebih rumit: perasaan. Bukan perasaan sesaat. Tapi perasaan yang tumbuh diam-diam, tanpa ia sadari ... hingga akhirnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN